Aktivitas yang tinggi pada anak usia sekolah dapat menyebabkan terjadinya pengabaian terhadap pemeliharaan derajat kesehatan yang optimal. Orangtua sebagai pemeran utama dalam kehidupan anak memegang posisi strategis dalam membentuk kepribadian dan perilaku anak, sehingga diharapkan kebersihan dan kesehatan anak tetap terpelihara. Namun peran ini seringkali tidak disadari orangtua, bahkan dalam bentuk pujian sekalipun, sehingga anak menjadi enggan berperilaku sehat, bahkan rasa percaya diri anak tidak berkembang dengan baik.
Penelitian secara deskriptif sederhana melalui penyebaran angket terhadap 30 orangtua di Rt 001-O03 Rw 06 Semper Timur Jakarta Utara menghasilkan angka 63,33% pengetahuan orangtua sedang atau cukup mengenai fungsi reinforsemen positif dalam meningkatkan motivasi anak usia sekolah berperilaku sehat, dan selebihnya yaitu 36,66% menunjukkan pengetahuan orangtua baik. Hal ini menggambarkan bahwa masih dibutuhkan peran tenaga kesehatan untuk mensosialisasikan fungsi dukungan pada anak beserta poin penting dalam memodifikasi perilaku agar tugas perkembangan anak dapat tercapai.