Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) adalah penyakit tuberkulosis yang disebabkan oleh bakteri yang resisten terhadap isoniazid dan rifampisin dengan atau tanpa obat lainnya. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hasil pengobatan pasien MDR-TB yang diobati menggunakan kombinasi ofloksasin dan antituberkulosis lini pertama di Rumah Sakit Persahabatan serta mengidentifikasi apakah terdapat hubungan antara kecepatan konversi sputum dan kesembuhan pasien dengan jenis dan jumlah obat yang digunakan dalam regimen, jenis dan jumlah obat yang mengalami resistensi, mikrobiologis dan penyakit penyerta. Hasil yang diperoleh angka kesembuhan pasien MDR-TB sebesar 52.6% dimana hanya jumlah antituberkulosis lini pertama yang mengalami resistensi yang mempengaruhi kesembuhan pasien.
Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) was defined as resistance to at last isoniazid and rifampicin. The aims of this study ware to evaluate the outcome of MDR-TB patients’ treatment using combination of ofloxacin and first line antituberculosis at Persahabatan Hospital and identify correlation between successful outcome and time to culture conversion with variety and quantity of regimen combination and other variables like variety and quantity of first line antituberculosis that were resistant, microbiology and co-morbidity. The overall successful rate of treatment was 52.6%. Successful outcome only associated with number of resistant drugs.