ABSTRAKSalah satu pihak yang tertindas dengan berkembangnya kapitalisme adalah buruh. Buruh sampai saat ini masih dianggap sebagai sebatas komoditas yang digunakan hanya untuk memberikan nilai tambah kepada perusahaan. Buruh dalam konteks saat ini belum dianggap sebagai entitas yang menyatu dengan perusahaan sehingga masih sangat mungkin terjadi eksploitasi buruh yang mana hal ini diakibatkan dengan adanya relasi kuasa yang timpang antara pengusaha dan buruh yang membuat buruh akhirnya terus dihisap dan ditindas. pada kesempatan kali ini, penulis mencoba memberikan alternatif bagaimana agar buruh sebagai pihak yang selama ini tertindas, bisa keluar dari ketertindasan tersebut dan menjadi pihak yang ikut berpartisipasi secara langsung terhadap kemajuan perushaan dengan mengimplementasikan gagasan demokrasi ekonomi sebagai nafas dari sistem perekonomian negara ini.