Setiap perusahaan pasti menggunakan rasio-rasio keuangan untuk menganalisis kinerja dan menyusun strategi perusahaan. Tesis ini mengaplikasikan analisis three tensions (Dodd & Favaro, 2006) serta korelasinya dengan rasio ROE, EVA (Stewart, 1991) dan EVA Momentum (Stewart, 2009) pada enam perusahaan makanan dan minuman di Indonesia. Analisis three tensions yang dilakukan terbatas pada profitability vs growth tension dan today vs tomorrow tension. Dari penelitian yang dilakukan, MYOR dan SMAR telah cukup berhasil mengelola kedua tension. Namun ADES, DAVO, INDF, dan ULTJ salah memilih tujuan yang mengakibatkan perusahaan terjebak dalam corporate cycle. Dengan penggunaan economic profit alternatif, hasil yang didapatkan konsisten dengan hasil penelitian three tensions Dodd dan Favaro (2006), bahwa batting average berkorelasi positif dengan Total Shareholder Returns (TSR). ROE sebagai rasio pembanding juga berkorelasi baik dengan TSR, namun tidak demikian dengan rasio EVA dan EVA Momentum.
Every company must use financial ratios to analyze performance and develop corporate strategy. This thesis tried to apply three tensions analysis (Dodd & Favaro, 2006) and its correlation with ROE, EVA (Stewart, 1991) and EVA Momentum ratio (Stewart, 2009) on six food and beverage companies in Indonesia. The three tensions analysis is limited to profitability vs growth tension and tension today vs tomorrow. Found in this thesis, SMAR and MYOR been quite successful in managing the tensions. However, ADES, DAVO, INDF, and ULTJ chose the wrong objective that made the companies trapped in corporate cycle. Using alternative economic profit, the results obtained are consistent with Dodd and Favaro (2006), that batting averages are positively correlated with the Total Shareholder Returns (TSR). ROE as a comparison also correlates well with the TSR, but not so with EVA and EVA Momentum ratio.