Peningkatan teknologi yang begitu cepat tampaknya telah mendorong
kemajuan dan status posisi wanita dalam masyarakat. Kedudukan wanita telah bergeser dari yang banya menjadi makhluk rumah, menjadi makhluk luar rumah.
Wanita masa "ni ingin dipandang sebagai mahkluk yang berintelektual tinggi,mempunyai keterampilan serta keahlian yang tinggi, dan mempunyai kesempatan luas memasuki pasar tenaga kerja Namun, sampai saat ini ang~pan tradisional tentang superioritas pria atas wanita be'Jum dapat tertumbangkan,biarpun wanita telah berusaha dengan segala cara untuk meningkatkan status dirinya. Kaum pria masih
memandang wanita hanya sebagai obyek seks dan hanya dari penampilan fisiknya Adanya pandangan dan anggapan ters€but tarnpaknya juga mempengaruhi isi media massa, sebagai bentuk kongkrit dari penggambaran budaya, dalam memandang wanita. Media pria dianggap masih terikat pada pandangan tradisional tadi dalam upaya memenuhi kebutuhan khalayaknya, sedangkan media wanita dianggap ingin
terus meningkatkan status dan citra wanita dalam masyarakat. Hal inilah yang akan dilihat sebagai pokok permasalahan dalam penelitian anal isis isi ini.Majalah Matra dan Femina ditentukan secara purposif, karena MatTa dan Femina dianggap sebagai sebuah majalah pria dan wanita yang paling menonjol dan populer dalam masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dari awal penerbitan majalah MatTa, yaitu 1986 sampai 1994. Selain melakukan pengumpulan data
berdasarkan isi kedua media tersebut yang sebelumnya telah dibatasi ke dalam
batasan-batasan tertentu, peneliti juga melakukan wawancara mendalam dengan
kedua Redaktm: Pelaksana masing-masing rubrik ini guna memperoleh informasi
yang lebih Jengkap dan detail mengenai hal-hal yang elatarbelakangi isi kedua
rubrik ini.
Teori yang melandasi ~nelitian ini adalah Teori Rekonstruksi Realitas secara
Sosial oleh Peter Berger. Pemikiran Berger in· hanya digunakan sebagai landasan
teoritis yang menjadi sandaran berpikir. Namun dalam pembahasan dan
penganalisisan lebih lanjut, penelitian ini hanya menekankan pada salah satu aspek
dari pemiktran Berger tersebut, yaitu realitas sirnbolik sosial yang diterapkan dalam
bentuk penggunaan teori-teori komunikasi assa yang berkaitan. Dengan
menggunakan landasan dan kerang)(a teoritis seperti di atas, hipotesis yang diajukan
akan diuji melalui teknik T-Test yang akan melihat tingkat perbedaan penampilan
citra wanita antara majalah Matra de gan Femina.
Bagaimanakah basil penelitian yang diperoleh? Temyata, majalah Matra
melalui Rubrik Kencannya telah mengalami pergeseran konsep dalam penampilan
citra wanita. Matra tidak lagi hanya melulu menyajikan isi yang menampilkan sisi
luar wanita saj~ namun juga telah menampilkan sisi lain dari wanita dengan
menyajikan pemikiran tokohnya. Walau begitu, bukan berarti Matra mengabaikan
penampilan fisik dari para wanitanya, karena Matra tetap meyadari bahwa penyajian isi dan foto yang menampilkan keadaan fisik wanita. Sedangkan Femina melalui
Rubrik Profilnya secara rutin dari awal penerbitannya terus berupaya dan berusaha
meningkatkan statu$ wanita dengan selalu mengangkat masalah seputar wanita dan
selalu berupaya mendorong wanita untuk menunjukkan keberadaan dan kualitas
dirinya tanpa rnelupakan kodmt alaminya sebagai wanita.