Pesan tidak selalu harus disampaikan dengao menggunakan
bahasa yang gamblang dan mudah dimengerti. Adakalanya pesan
disampaikan secara halus dan menggunakan simbol-simbol. Terutama jika
pesan itu berisi teguran, sindirian, maupun kritik terhadap situasi yang terjadi di sekelilingnya. Pesan-pesan yang mengandung maksud menegur, menyindir, maupun mengkritik, jika disampaikal"' dalam bentuk yang jenaka, tidak membuat mereka yang menjadi sasaran penyampaian pesan ini menjadi bersakit hati. Salah satu bentuk penyampaian kritik dalam bentuk jenaka ini, ada pada Kartun Panji Koming yang dimuat di surat kabar Kompas Minggu karya Dwi Koendoro Brotoatmodjo. Kartun Panji Koming memakai latar belakang suasana kerajaan Majapahit. Lewat pesan-pesannya dalam bentuk gambar dan teks, tokoh-tokoh dalam Panji Koming tidak hanya mampu memberikan tegĀ·uran, sindiran dan kritikan kepada pemerintah maupun masyarakat , bahkan ia pun dapat mentertawakan masyarakat sendiri. Tidak semua pesan dalam kartun Panji Koming mudah dimengerti oleh semua orang.
Diperlukan pemahaman untuk menangkap arti dan makna dari gambar dan
teks yang disajikan oleh pembuatnya.
Dari konteks permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan
dengan membuat deskripsi dan menganalisis gambar dan teks sebagai suatu elemen sistem tanda untuk melihat pesan yang dikandungnya. Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian semiotik. Penelitian semiotik ini melihat sistem tanda yang ada pada gambar dan teks dalam kartun Panji Koming.
Dari hasil analisis yang dilakukan tampak bahwa Kartun Panji
Koming Jewat penyajian gambar dan teksnya, mampu menyampaikan pesan
kepada pembaca dan dapat pula menggambarkan situasi yang sedang terjadi saat itu.