ABSTRAKPerilaku seksual yang berkembang pada saat ini menimbulkan dampak negatif dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan, sosial, ekonomi dan psikologis. Perilaku seksual yang menimbulkan dampak negatif namun tetap diteruskan dan bahkan menjadi suatu kebiasaan disebut dengan kecanduan seks. Menurut Cames (dalam Cames & Adams, 2002), seseorang dikatakan memiliki kecanduan seksual jika perilaku tersebut bersifat kompulsif, tidak dapat dikendalikan dan terus berlanjut walaupun menimbulkan dampak yang tidak menyenangkan. Faktor penting yang menjdai penyebab kecanduan seks adalah sejarah kegagalan mencapai intimacy dalam suatu hubungan. Hal ini merepresentasikan bahwa mereka memiliki kegagalan yang mendasar untuk mempercayai seseorang (Cames dalam Cames & Adams, 2002). Biasanya ditemui adanya intimacy dysfunction seperti kekerasan pada anak atau penolakan pada anak. Sebagai respon dari trauma tersebut, individu mengembangkan perasaan malu. Perasaan malu tersebut mengarah pada kepada rasa percaya diri yang rendah dan gangguan fungsi interpersonal yang memperkuat rasa kesepian pada diri individu. Untuk mengurangi rasa sakit psikologis tersebut, individu mencari agen perbaikan. Agen tersebut adalah perilaku seksual, namun agen tersebut hanya bersifat pembebas sementara, setelah itu rasa sakit psikologis tersebut kembali muncul. Sehingga perilaku seksual sebagai pembebasan tersebut kembali berulang. Penelitian ini lebih mengedepankan bagaimana pola perilaku kecanduan seksual terbentuk mulai dari masa anak-anak sampai dengan saat ini pada partisipan dewasa muda. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penyebab munculnya kecanduan seksual, pola perilaku kecanduan seksual, gambaran perilaku seksual partisipan dan hubungan partisipan dengan keluarga, khususnya orangtua dan dengan pasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa partsipan memuaskan diri dengan berhubungan seks untuk mengatasi rasa sakit karena dikhianati dan ditinggalkan oleh pasangannya. Partisipan juga memiliki riwayat kekerasan dan penolakan pada masa kecil. Partisipan memiliki karakteristik kecanduan seksual dan perilaku seksual yang menyimpang. Partisipan memiliki hubungan yang tidak dekat dan intim dengan orangtuanya, begitu pula dengan pasangannya.
ABSTRACTSexual behaviour that expanding now, made a negative effect on several life sections, such as health, social, economy and psychology. When sexual behaviour is yet continues despite adverse consequences and even became a daily habit called by sexual addiction. Accorded to Cames (Cames & Adams, 2002), someone could be said had a sexual addiction if that behaviour became compulsive, loss of control and keep continues despite adverse consequences. Key factor that cause sexual addiction is there is a history of failure to sustain intimacy in relationship. This represents a fundamental failure to trust others enough to bond with them (Cames on Cames & Adams, 2002). Specifically, there is often a form of family intimacy dysfunction such as child abuse or neglect. In response to this trauma, the young person develops feelings of shame. These feelings are in part due to a belief that he/she was the cause of the abuse. Feelings of shame lead to low self-esteem and dysfunctional interpersonal functioning which intensify loneliness in the child. In order to alleviate this psychological pain, the child begins to search for a "fix" or some agent that has analgesic qualities. This agent is sexual behavior. While these agents provide temporary relief, the shame, low self-esteem, and loneliness retum. Consequently, there is a need to retum to the "fix," the behavior becomes repetitive. This research focused on how sexual addiction behaviour pattem built, since childhood until now on in young adult participants. This research had be done for found causes of sexual addiction, sexual addiction behaviour pattem, the figure of sexual behaviour from participants and the relationship between the participants and their family, especially with parents and partners. The result of this research show that participants satisfied theirself with sexual behavior to reducing the pain because of being betrayed ang left by their couple. Participants also had abused and neglected history in their childhood. Participants had less intimate relationship with their parents, also with their partners.