ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya tayangan pada televisi yang mengeksploitasi perempuan. Tayangan-tayangan tersebut mengekspos seksualitas dan tubuh perempuan dan secara langsung merendahkan martabat perempuan. Tayangan seperti ini makin marak dengan adanya MTV (Music Television), saluran televisi yang khusus memutarkan video musik dari artis-artis baik lokal maupun internasional. Melalui MTV. perkembangan musik semakin maju dan beragam. Tentu saja perkembangan yang dimaksud adalah berasal dari musik yang sudah mendunia, yang kononnya berasal dari negara-negara maju seperti Amerika dan juga negara-negara di Eropa. Salah satunya adalah musik Hip-Hop, atau biasa disebut dengan Black Music yang berasal dari Amerika. Musik hip-hop membentuk konstruksi wacana sendiri, terutama dalam seksualitas perempuan. Melalui lirik, video musik, tarian, dan cara berpakaian, musik hip-hop telah merendahkan kaum perempuan. Seksualitas dan tubuh perempuan diekspos dimana-mana. Masalah seksualitas sekarang menjadi semakin kompleks, tidak hanya menjadi urusan pribadi. Ketika seksualitas dan tubuh manusia, dalam hal ini kaum perempuan, diangkat menjadi isu publik, maka keberadaannya seperti dimiliki bersama, terutama oleh kaum laki-laki. Untuk menyikapi hal ini, tentu diperlukan suatu kesadaran orang tersebut terhadap masalah seksualitas. Hal inilah yang disebut dengan kesadaran seksual. Kesadaran seksual adalah tingkatan sejauh mana kita mengetahui masalah seksual, baik mengenai diri sendiri, maupun hubungannya dengan orang lain ataupun masalah seksual pada umumnya. Karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan orientasi kesadaran seksual dengan sikap pada tayangan tersebut. Dan bagaimana perbedaan hubungan tersebut pada remaja laki-laki dan perempuan. Penelitian dilakukan dengan metode survei melalui kuesioner yang disebar kepada 200 responden yang berasal dari 5 SMA di lima wilayah Jakarta, yaitu SMA 78, SMA 21, SMA 72, SMA 26, dan SMA 77. Remaja tersebut memiliki usia 15-18 tahun. Teknik penarikan sampelnya menggunakan teknik simple random sampling. Hasil analisa data dengan Pearson s Correlation ditemukan bahwa terdapat hubungan antara orientasi kesadaran seksual dengan sikap seseorang terhadap tayangan yang mengeksploitasi perempuan. Kekuatan tersebut lemah, tetapi pasti. Ini menunjukkan keberadaan faktor-faktor lain yang pengaruhnya lebih kuat dalam pembentukan sikap terhadap tayangan. Namun demikian, hipotesis penelitian yaitu semakin positif orientasi kesadaran seksual seseorang, maka semakin negatif sikapnya terhadap tayangan, terbukti keberlakuannya. Analisa data selanjutnya dilakukan dengan Split Partial Correlation untuk melihat ada tidaknya pengaruh jenis kelamin laki-laki dan perempuan terhadap hubungan antara orientasi kesadaran seksual dengan sikap pada tayangan yang mengeksploitasi perempuan. Ternyata setelah dikontrol oleh jenis kelamin laki-laki, hubungan keduanya signifikan dengan kekuatan yang lemah tetapi pasti. Sedangkan jika dikontrol dengan jenis kelamin perempuan, hubungan keduanya menjadi menguat dengan hasil yang signifikan. Temuan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian, yaitu jenis kelamin mempengaruhi hubungan antara orientasi kesadaran seksual dengan sikap terhadap tayangan, terbukti keberlakuannya. Temuan yang menarik adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara responden laki-laki dan perempuan dalam pembentukan sikap terhadap tayangan dan pembentukan orientasi kesadaran seksual. Responden perempuan rata-rata lebih menunjukkan sikap negatif atau tidak mendukung terhadap tayangan yang mengeksploitasi perempuan, dibandingkan rata-rata responden laki-laki. Selain itu responden perempuan memiliki skor rata-rata orientasi kesadaran seksual yang lebih besar dibandingkan skor rata-rata orientasi kesadaran seksual responden laki-laki. Temuan-temuan dari penelitian ini sedikitnya dapat memberikan masukan bagi masyarakat mengenai kecenderungan perilaku seksual remaja saat ini dan bagaimana mereka menyikapi tayangan, dalam hal ini video musik yang mengeksploitasi perempuan.