Model event management yang dicetuskan oleh Smith dan Peterson
(1988) sangat memperhatikan masalah konteks organisasi yang
cenderung kurang diperhatikan oleh teori-teori kepemimpinan
sebelumnya. Selanjutnya disebutkan pula oleh keduanya bahwa
sumber bimbingan yang digunakan oleh seorang manajer sangat
dipengaruhi oleh setting organisasi dan konteks budaya.
Penelitian Iintas budaya yang diiakukan sejak 5 tahun terakhir oleh
Smith dan Peterson telah membuktikan bahwa sumber bimbingan
utama yang digunakan oleh para manajer di suatu negara sesuai
dengan karakteristik budayanya. Penelitian ini ingin melihat apakah
ada perbedaan sumber bimbingan yang digunakan jika para manajer
berasal dari 2 organisasi yang dikatakan memiiiki setting agak
berbeda. Kondisi birokratis yang sangat mewarnai BUMN ternyata
telah membuat para manajer madyanya cenderung untuk banyak
menggunakan sumber bimbingan aturan dan atasan. Sedangkan
manajer madya perusahaan swasta ternyata lebih bervariasi dalam
menggunakan sumber bimbingan yang ada.
Penelitian event management relatif baru sehingga masih banyak
variabel yang dapat dikaitkan dengan sumber bimbingan yang
digunakan oleh seorang manajer. Variabel variabel itu misalnya usia,
jenis kelamin, pengalaman kerja dan Iain-Iain.