UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Delinkuensi dan harga diri (Suatu studi terhadap remaja dari lingkungan kumuh dan keluarga tidak harmonis)

Wowo Susiwo; Zainul B. Biran, supervisor; Moch. Ramdhan, supervisor ([Publisher not identified] , 1996)

 Abstrak

ABSTRAK
Kenakalan remaja atau dikenal juga sebagai 'juvenile
delinquency, di kota besar seperti Jakarta sudah cukup
memprihatinkan masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi
kenakalan remaja tersebut, namun ada 2 hal yang dapat
dikemukan disini yaitu keadaan keluarga yang tidak harmonis
dan kondisi lingkungan sosio-ekonomi rendah atau kurang
menguntungkan.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Cole dan Hall
(1970) perilaku delinkuen sebagian besar (85%) dilakukan
oleh para remaja dari lapisan sosial bawah dan keadaan
keluarga yang tidak hangat, hanya 15% dari mereka tidak
delinkuen. Namun 15% dari mereka tidak berperilaku delinkuen
tentu ada faktor lain yang menyebabkan hal itu. Penulis
berpikir faktor lain tersebut kemungkinan berkaitan dengan
harga diri.
Menurut Battle (1981) harga diri berpengaruh terhadap
tingkah laku. Sedangkan penelitian yang dilakukan Aronson
(1973) menunjukkan bahwa seseorang dengan harga diri yang
rendah, lebih besar kemungkinannya untuk menampilkan
perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral (aturan)
di masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka penelitian yang
akan dilakukan adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
self esteem pada mereka.
Penelitian yang bersifat deskriptif ini berusaha
mencari jawaban atas permasalahan dengan menggunakan metode kuantitatif. Untuk mengukur harga diri digunakan alat ukur
Culture-Free Self-Estem Inventory for Childern and
Adults (C-FSEI). Subyek yang digunakan dalam penelitian ini
adalah remaja berusia 14 sampai 18 tahun. Jumlah subyek 90
orang.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa antara remaja
delinkuen dan non delinkuen dari keluarga yang tidak
harmonis dan tinggal di lingkungan kumuh berbeda harga
dirinya. Hasil yang signifikan ini sesuai dengan yang dike-
mukakan oleh Elliot Aronson dan David R. Hette (Aronson,
1973) yang melihat bahwa ada perbedaan harga diri dalam
perilaku seseorang. Seseorang dengan harga diri yang rendah,
lebih besar kemungkinannya untuk menampilkan perilaku
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral (aturan) di
masyarakat.
Namun dalam penelitian ini ada beberapa kelemahan yang
terjadi, seperti sample yang homogen. Disamping itu juga
penggunaan kuesioner tidak disertai wawancara yang lebih
mendalam, menyebabkan subyek mepunyai kesempatan menjawab
dengan kurang objektif. Hal lainnya adalah pemberian skor
yang sama pada perilaku delinkuen yang berbeda.
Untuk penelitian lebih lanjut, diusahakan sample yang
lebih besar untuk dengan karakteristik lingkungan yang agak
herbeda, meski dari sosio-ekonomi yang sama. Hal ini
dilakukan untuk menhindari homogenitas pada sample.
Penggunaan metode wawancara yang mendalam perlu disertakan
untuk meningkatkan objektifitas dari jawaban-jawaban subyek.
Hal lainnya yang tak kalah penting adalah pemberian bobot
penilaian pada setiap perilaku delinkuen karena kualitas
delinkuen tidaklah sama.

 File Digital: 1

Shelf
 S2402-Wowo Susiwo.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S2402
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1996
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : viii, 104 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S2402 14-18-957379765 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286594
Cover