ABSTRAKPesatnya laju pembangunan menuntut sumber daya manusia yang
berkualitas, sebagai pelaku pembangunan. Sumber daya yang berkualitas ini
diperlukan untuk menjamin kelangsungan proses pembangunan menuju kemajuan
demi mengantisipasi persaingan nasional dan internasional dalam era globalisasi.
Bidang hubungan masyarakat telah berkembang sejalan dengan perkembangan
dunia usaha itu sendiri. Bidang ini lahir dari kebutuhan dari perusahaan, untuk
mengadakan hubungan yang baik dengan publiknya yang dipicu oleh adanya
masalah-masalah yang dapat merugikan perusahaan. Sifat dan pekerjaan hubungan
masyarakat yang senantiasa melibatkan penilaian publik, menimbulkan kondisi
dimana para petugas yang menjabat sebagai petugas hubungan masyarakat
memiliki peran sebagai wakil dan manifestasi dan perusahaan itu sendiri. Tingkah
Iaku petugas humas menjadi cermin dari perusahaan itu sendiri. Mereka harus
selalu memberikan kesan yang baik dan positif kepada publiknya, agar perusahaan
mereka mendapat dukungan dari publik. Dukungan dan opini yang positif dari
publik akan menjamin kelangsungan usaha. Oleh karena itu para petugas hubungan
masyarakat dalam melakukan pekerjaannya terlibat dalam upaya presentasi diri
untuk mendapatkan kesan positif.
Meski tujuan hubungan masyarakat dan fungsi petugasnya sudah cukup
jelas, namun masih ditemukan masalah-masalah kehumasan yang diakibatkan oleh
tindakan petugas hubungan masyarakat yang dapat merugikan perusahaan misalnya
dengan mengabaikan masalah yang ada. Artinya mereka tidak berhasil melakukan
presentasi diri yang baik, sehingga menimbulkan masalah. Masalah presentasi diri
menjadi penting untuk dikaji demi untuk peningkatan kualitas petugas hubungan
masyarakat itu sendiri.
Penelitian ini ingin menelaah lebih jauh presentasi diri para petugas
hubungan masyarakat dalam kaitannya dengan kesadaran diri publik yang mereka
miliki. Kesadaran diri publik membuat individu memberikan perhatian terhadap
aspek dirinya yang terlihat oleh orang lain. Individu dengan kesadaran diri publik tinggi peduli terhadap pendapat orang lain mengenai dirinya dan bagaimana dirinya
terlihat oleh orang Iain. Kesadaran diri publik yang tinggi ini membuat individu
senantiasa peka terhadap pandangan orang Iain mengenai dirinya sehingga mereka
berusaha untuk tampil baik dan orang lain memperoleh kesan positif mengenai
dirinya. Kesadaran diri publik membagi individu menjadi memiliki kesadaran diri
publik tinggi dan rendah. Sedangkan presentasi diri membagi individu yang
memiliki presentasi diri positif dan negatif. Pada penelitian ini ingin dilihat
hubungan antara perbedaan individual dalam kesadaran diri publik para petugas
hubungan masyarakat sektor komersial dengan presentasi dirinya. Apakah ada
hubungan antara kesadaran diri publik dan presentasi diri para petugas hubungan
masyarakat sektor komersial.
Subyek yang dipilih dalam penelitian ini adalah para petugas hubungan
masyarakat yang masih menjabat, bekerja di sektor komersial (perusahaan), dan
memiliki masa kerja diatas 6 bulan. Teknik pengambilan sampel adalah teknik
aksidental sampling, dimana subyek diambil berdasarkan kemudahan
pengambilannya dan kebutuhan penelitian saja. Alat yang digunakan berupa
kuesioner yang berisikan skala kesadaran diri publik dan pertanyaan terbuka sekitar
situasi kehumasan.
Hasil yang diperoleh adalah, para petugas hubungan masyarakat sektor
komersial memiliki kesadaran diri publik yang tinggi. Sementara itu presentasi diri
yang mereka tampilkan cenderung negatif. Tidak ada hubungan yang berarti antara
kesadaran diri publik dan presentasi diri para petugas hubungan masyarakat sektor
komersial.