Posisi manajer merupakan posisi yang penting, karena manajer merupakan orang yang dikenakan tanggung jawab untuk mengarahkan organisasi untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila organisasi-organisasi melakukan prosedur penyeleksian terlebih dahulu sebelum menentukan orang yang tepat untuk menduduki posisi manajer. Tujuan diadakannya prosedur tersebut adalah agar diperoleh calon manajer yang potensial sehingga dapat menampilkan unjuk kerja yang baik di dalam menjalankan tugas- tugasnya. Adapun tugas seorang manajer adalah menjalankan fungsi-fungsi manajerial yang mencakup fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan dan pengawasan. Maka, seorang manajer diharapkan dapat menampilkan unjuk kerja yang baik di dalam menjalankan kelima fungsi manajerial.
Untuk kerja yang akan ditampilkan seorang manajer dalam menjalankan kelima fungsi manajerial, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan tetapi juga dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya. Kemampuan yang dimiliki oleh seorang manajer perlu ditunjang oleh motivasi-motivasi tertentu agar dapat menghasilkan unjuk kerja yang baik Kunci untuk memahami motivasi ini terdapat di dalam arti dan hubungan antara kebutuhan, dorongan dan tujuan (Luthans, 1981). Luhans mengatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan yang ada pada diri seseorang menimbulkan dorongan-dorongan untuk menampilkan tingkah laku- tingkah laku tertentu demi tercapainya tujuan. Kebutuhan ini mempengaruhi cara seseorang menerima, memikirkan, merasakan dan menampilkan tingkah laku (Murray dalam Hjelle & Ziegler, 1981). Demikian pula dengan tingkah iaku yang ditampilkan seorang manajer dalam menjalankan kelima fungsi manajerial, dipengaruhi oleh kebutuhan-kebutuhan yang ada pada dirinya. Rangkaian tingkah laku yang ditampilkan ini akan menggambarkan unjuk kerjanya. Maka penting untuk diketahui kebutuhan-kebutuhan yang mendukung seorang manajer untuk menjalankan fungsi-fungsi manajerial tersebut. Profil kebutuhan yang digunakan mengacu pada daftar kebutuhan yang terdapat pada EPPS. Subyek yang dilibatkan adalah 53 manajer menengah yang berasal dari organisasi bisnis yang berprestasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.
Hasil yang diperoleh menunjukkan profil kebutuhan yang mendukung seorang manajer untuk menjalankan masing-masing fungsi tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok. Ada 7 kebutuhan yang dinyatakan oleh lebih dari 50% dari jumlah subyek sebagai kebutuhan yang mendukung seorang manajer untuk menjalankan kelima fungsi yaitu kebutuhan achievement, order, affiliation, intraception, nurturance, change dan endurance. Bila dipersempit lagi, diperoleh 5 kebutuhan yang memiliki persentase terbesar yaitu kebutuhan achievement, order, change, nurturance dan affiliation. Sedangkan kebutuhan yang dinyatakan tidak mendukung seorang manajer untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial adalah kebutuhan abasement.