UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Gambaran kehilangan dan kesedihan pada wanita lanjut usia akibat kematian pasangan

Ikarie Monitha Arthos; Fawzia Aswin Hadis, supervisor ([Publisher not identified] , 1999)

 Abstrak

ABSTRAK
Kematian berarti berakhirnya daur kehidupan seseorang dan merupakan
bagian dari eksistensi manusia yang perlu dikenali sebagai komponen yang alami
dalam daur kehidupan, yang pada akhirnya dapat memberi arti pada keberadaanya
sebagai manusia. Kematian menetapkan batasan dalam kehidupan dan
mengingatkan manusia untuk memanfaatkan waktu yang dimiliki dengan sebaikbaiknya.
Tetapi, bagi orang lain pada siapa kematian tersebut membawa
pengaruh, hal ini tetap merupakan faktor yang harus diintegrasikan ke dalam daur
kehidupan yang sedang berlangsung (Peterson, 1984). Sebab, bagi orang yang
ditinggalkan, kematian tersebut dapat menimbulkan kesedihan yang dapat
dianggap sebagai saat krisis dan berpengaruh besar terhadap perkembangan
kehidupannya.
Ada 2 kehilangan yang dapat dikatakan paling mengganggu dan mungkin
menjadi tekanan, yaitu kehilangan anak dan kehilangan pasangan. Dalam daur
kehidupan manusia, terdapat suatu periode di mana masalah kehilangan pasangan
merupakan salah satu penyesuaian yang harus dilalui dalam tahap
perkembangannya, yaitu tahap dewasa akhir (late adulthood). Bagi pasangan
lanjut usia, lamanya hidup bersama telah membuat mereka mengembangkan suatu
hubungan yang nyaman melalui kegiatan rutin sehari-hari dan membuka
kesempatan untuk memperdalam hubungan serta lebih menerima dan memahami
pasangan. Oleh sebab itu, pasangan diasumsikan mengalami penderitaan paling
besar dalam perpisahan karena kematian.
Kematian seseorang dapat menimbulkan kehilangan (bereavement) dan
rasa sedih (grief) yang muncul sebagai reaksi normal terhadap kehilangan. Masa
kehilangan kemudian membawa dua tantangan, yaitu menyelesaikan kesedihan
akibat kehilangan orang yang dicintai dan membangun kehidupan baru sebagai
individu (Brubaker, 1985 dalam Lemme, 1995). Ada tiga hal yang dapat
dijelaskan sehubungan dengan pengalaman kehilangan, yaitu proses yang dilalui,
faktor-faktor yang mempengaruhi dan konsekuensi yang timbul sebagai akibat
kehilangan tersebut. Pengetahuan akan hal ini akan dapat digunakan sebagai dasar
pemberian bantuan bila terjadi kesulitan saat menjalaninya. Dengan
memperhatikan kekhususan pada tingkat perkembangan dewasa akhir dan perbedaan dalam respon terhadap rasa kehilangan pada pria dan wanita, dalam
penelitian ini ingin diperoleh gambaran proses kehilangan dan kesedihan wanita
lanjut usia yang kehilangan pasangan, dengan mengacu pada aspek proses yang
dilalui, faktor-faktor yang mempengaruhi dan konsekuensi yang dirimbulkan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dan
menggunakan teknik wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data.
Subyek penelitian terdiri dari 5 orang wanita lanjut usia yang telah menjanda
selama IV2 sampai 2 tahun 4 bulan. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan
melakukan wawancara terhadap kelima subyek, yang dipandu dengan pedoman
wawancara berstruktur. Setelah data selesai dikumpulkan, dilakukan analisa
secara kualitatif untuk mendapatkan gambaran proses kehilangan dan kesedihan
pada wanita lanjut usia akibat kematian pasangan. Proses analisa data yang
digunakan berasal dari definisi analisa data yang dikemukakan oleh Miles &
Huberman (1994).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa gambaran proses berduka yang
dialami oleh subyek mempunyai perbedaan-perbedaan bila dibandingkan dengan
apa yang dikemukakan oleh teori mengenai proses berduka dari Phyllis Silverman
dan Parkes. Pada faktor-faktor yang mempengaruhi proses berduka dan
konsekuensi setelah kehilangan pasangan terlihat adanya keunikan pada tingkat
perkembangan dewasa akhir ini, dengan faktor usia dan lamanya menikah sebagai
dasar perbedaannya.
Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan subyek dan karakteristik dari tingkat
perkembangan dewasa akhir kemudian digunakan untuk menjelaskan kenapa
perbedaan dengan teori itu terjadi. Faktor agama yang muncul dalam menjalani
kehilangan juga menjadi hal yang menarik untuk didiskusikan. Saran terhadap
penelitian meliputi penggunaan metode longitudinal untuk penelitian selanjutnya
dan menambah penggunaan wawancara terhadap orang yang mengetahui
bagaimana subyek menjalani kehilangannya. Selanjutnya penelitian mengenai
fenomena yang sama pada tingkat perkembangan yang berbeda dan mengetahui
pengaruh faktor-faktor lain terhadap pengalaman berduka seseorang akan
menambah pengetahuan mengenai fenomena kehilangan dan kesedihan akibat
kematian. Pada akhirnya pengetahuan yang dimiliki diharapkan dapat dijadikan
dasar pemberian bantuan bagi orang-orang yang mengalami kesulitan dalam
melalui proses tersebut.

 File Digital: 1

Shelf
 S2613-Ikarie Monitha Arthos.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S2613
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1999
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 174 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S2613 14-19-754977054 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286783
Cover