UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Hubungan antara self efficacy dengan kinerja siswa penerbang dalam menerbangkan pesawat (Studi terhadap siswa penerbang di PLP Curug)

Ari Wibowo; Diennaryati Tjokrosuprihatono, supervisor; Lucia R.M. Royanto, supervisor ([Publisher not identified] , 1997)

 Abstrak

ABSTRAK
Pertumbuhan transportasi udara dewasa ini menuntut
dibutuhkannya tenaga penerbang yang andal dan siap pakai.
Tingginya tingkat kebutuhan penerbang di Indonesia membuat
nilai tenaga penerbang ini sangat tinggi di bursa tenaga
kerja. Hal ini juga menyebabkan banyak orang tertarik untuk
menjadi penerbang. Meskipun banyak orang, terutama para
pemuda tertarik menjadi penerbang, namun sesungguhnya tugas
yang dihadapi seorang penerbang tidaklah ringan. Seorang
penerbang harus mampu nenyerap berbagai informasi yang ada
dengan cepat, mengolahnya, untuk kemudian mengambil
tindakan yang semestinya dengan cepat. Tugas ini menuntut
keterampilan kognitif dan motorik yang sangat tinggi.
Selain berat tugas ini mengandung risiko yang sangat
tinggi, karena sangat banyak kecelakaan pesawat yang
menelan korban jiwa. Berbagai penelitian juga membuktikan
sebagian besar kecelakaan pesawat diakibatkan oleh
kesalahan awak pesawat itu sendiri. Dengan demikian
individu yang bertugas sebagai penerbang harus benar-benar
menguasai dengan sangat baik keterampilan yang
dipersyaratkan. Ini merupakan tantangan bagi sekolah-
sekolah penerbang yang ada, dimana mereka harus benar-benar
memperhatikan keterampilan yang telah dikuasai siswanya
untuk menjamin keselamatan terbang.
Besarnya penguasaan keterampilan seseorang dapat
diketahui dari kinerja yang ditampilkan dalam menjalankan
tugas. Adapun yang dimaksud dengan kinerja di sini adalah
perilaku yang ditampilkan seseorang sebagai respon terhadap
situasi atau tugas yang dihadapi. Dengan demikian besarnya
keterampilan yang telah dikuasai seorang siswa penerbang
dapat terlihat dari kinerja yang ditampilkannya dalam
menerbangkan pesawat.
Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang,
salah satu faktor tersebut adalah self efficacy atau
tingkat keyakinan individu akan kemampuannya dalam mengatasi situasi tertentu. Banyak hasil penelitian yang
dilakukan terhadap siswa sekolah umum mengungkapkan bahwa
self efficacy sangat berperan dalam membentuk motivasi dan
meningkatkan usaha seseorang dalam mengatasi situasi yang
kompleks.
Mengingat cukup kuatnya hubungan antara self efficacy
dengan kinerja yang ditampilkan seseorang secara umum, maka
penelitian ini ingin mencoba untuk mengetahui lebih jauh
hubungan self efficacy dengan kinerja seseorang dalam
menerbangkan pesawat. Selanjutnya, hasil penelitian ini
diharapkan dapat membuka landasan baru untuk dilakukan
suatu intervensi terhadap pendidikan penerbang jika
terbukti adanya hubungan yang kuat antara self efficacy
dengan kinerja siswa penerbang dalan menerbangkan pesawat.
Penelitian ini dilakukan terhadap 31 siswa Penerbang
di PLP Curug, mengingat PLP Curug adalah satu-satunya
lembaga pendidikan penerbang sipil yang terbesar dan
terlengkap di Indonesia. Selain itu program pendidikan
penerbang di tempat ini juga menjdai acuan bagi sekolah
penerbang lain di Indonesia.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
Self Efficacy dan lembar lembar observasi untuk menguji
keterampilan terbang. Skala self efficacy diberikan
langsung pada subyek yang memenuhi syarat untuk mengukur
tingkat self efficacy mereka. Sedangkan untuk mengukur
kinerja para siswa penerbang, dibutuhkan seorang pengamat
yang akan mendampingi subyek selama menerbangkan pesawat
untuk kemudian memberi penilaian.
Hasil utama penelitian ini menunjukkan tidak adanya
hubungan yang bermakna antara self efficacy dengan kinerja
yang ditampilkan siswa penerbang selama menerbangkan
pesawat. Hal ini mungkin terjadi karena beberapa sebab,
antara lain tidak dilakukannya pengujian reliabilitas antar
pengamat dalam mengukur kinerja subyek. Alasan tidak
dilakukannya hal tersebut adalah sangat terbatasnya tempat
di dalam pesawat. Sehingga hanya mungkin menampung satu
orang pengamat. Selain itu penyebaran skor self efficacy
yang diperloeh cenderung menyempit sehingga koefisien
korelasi yang diperoleh menjadi rendah. Untuk itu saran
yang diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah
dilakukan uji reliabilitas terhadap alat ukur kinerja.
Selain itu sebaiknya jumlah sampel penelitian diperbesar
agar dapat dicapai hasil yang lebih baik.

 File Digital: 1

Shelf
 S2659-Ari Wibowo.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S2659
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1997
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : vii, 115 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S2659 14-18-493751379 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20286829
Cover