ABSTRAKSeiring dengan pcrubahan fisik, mental dan sosial yang pesat pada diri remaja,
mereka juga dituntut untuk dapat memenuhi salah satu tugas perkembangan, yakni guna
dapat mencapai suatu hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman seusia, baik
perempuan maupun Iaki-laki. Namun demikian, bagi seorang remaja perempuan sulung,
terkadang untuk memenuhi tugas tersebut dapat terhambat oleh kekhawatiran orangtua
akan pengaruh buruk yang ditularkan teman sebayanya, kehamilan pra nikah atau
pengasuhan yang selama ini menghambat dirinya dalam menjalin hubungan dengan
teman seusianya.
Meskipun di usia remaja ini mereka mulai melepaskan diri dari pengaruh orangtua
dan lebih banyak rnenghabiskan waktu dengan teman-temannya, namun peran orangtua,
khususnya ibu masih diperlukan dalam kaitannya dengan sosialisasi yang dapat
membantu remaja membina hubungan baik dengan teman.
Peran ibu yang dapat membantu anak dalam berinteraksi dengan teman sebayanya,
diuraikan Hetherington & Parke (1993) adalah berperan sebagai 'teman' bagi anak
tersebut, berperan sebagai pelatih dan sebagai pemberi kesempatan. Tujuan penelitian ini
adalah ingin menelaah peran ibu dalam sosialisasi anak remaja perempuan sulungnya
dengan teman sebaya serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peran atau
pengasuhan ibu tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan mewawancarai ibu dan anak remaja perempuan
sulungnya. Pemilihan subyek penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel kasus
tipikal, dengan karakteristik ibu berusia 35-45 tahun (dewasa tengah) dan anak berusia
15-17 tahun (remaja tengah) yang berasal dari sosial ekonomi menengah.
Dari penelitian kualitatif ini diperoleh hasil bahwa ibu dapat berperan sebagai
pemberi kesempatan sosialisasi bagi anak remaja perempuan sulungnya. Akan tetapi,
peran ibu sebagai 'teman? dan penasehat (khususnya sebagai pengarah) tampak masih
kurang. Faktor pengalaman masa lalu ibu, dukungan suami dan karakteristik anak itu
sendiri (temperamen, usia dan jenis kelamin anak) sangat berpengaruh terhadap peran ibu
dalam sosialisasi.
Penelitian lanjutan dapat dilakukan kepada subyek ibu yang memiliki anak usia
sekolah (SD), dimana di usia tersebut anak sudah mulai banyak menghabiskan waktu
dengan teman seumurnya. Dengan demikian dapat diperoleh gambaran mengenai peran
ibu pada sosialisasi anak semenjak awal.