ABSTRAKSelebriti dapat diartikan sebagai seorang yang terkenal. Selebriti juga
merupakan produk dari media massa (Giles, 2000). Sisi kehidupan pribadi
selebriti yang cukup sensitif dan menarik minat masyarakat adalah kehidupan
perkawinannya, terlebih lagi bila dalam kehidupan perkawinan selebriti tersebut
terdapat konflik, dimana konflik yang sering terjadi menunjukkan rendahnya
kepuasan perkawinan. Rendahnya kepuasan perkawinan dapat disebabkan oleh
pekerjaan yang tidak umum yaitu pekeijaan yang mempunyai jadwal keija yang
berbeda dibandingkan pekeijaan lain pada umumnya (Voydanoff, 1984).
Kepuasan perkawinan dapat diartikan sebagai kepuasan subyektif
seseorang yang dapat dilihat secara keseluruhan maupun secara spesifik dari
aspek-aspek perkawinan. Faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan
adalah faktor-faktor sebelum dan sesudah menikah. (Duvall dan Miller, 1985).
Dengan mengetahui faktor-faktor sesudah perkawinan seseorang dapat
mengantisipasi hal-hal yang mungkin teijadi dan menemukan cara mengatasinya
untuk dapat mempertahankan kepuasan perkawinan.
Karakteristik kepribadian pasangan suami istri adalah salah satu faktor
yang sudah terbentuk sebelum perkawinan tetapi tetap berpengaruh setelah
perkawinan terjadi (Kirkpatrick, dalam Stinnett, 1983). Unsur yang berpengaruh
terhadap kepribadian adalah konsep diri dimana konsep diri merupakan konstruk
sentral untuk memahami manusia dan tingkah lakunya (Fitts, 1971). Konsep diri
mempengaruhi perilaku seseorang untuk berinteraksi dengan orang lain, dalam
hal ini interaksi dengan pasangan dalam perkawinan mereka. Trisnawati (1994)
mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aspek konsep diri
dengan kepuasan perkawinan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk
mengukur konsep diri dan kepuasan perkawinan pada selebriti, pasangan dari
selebriti dan orang awam. Subyek terdiri dari 32 orang selebriti, 32 orang
pasangan dari selebriti dan 64 orang awam. Wawancara kualitatif dilakukan
terhadap 2 pasang suami istri, dimana kedua suami adalah seorang selebriti,
sedangkan istri mereka adalah ibu rumah tangga.
Perhitungan korelasi antara konsep diri dan kepuasan perkawinan yang
menggunakan rumus pearson product moment menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara konsep diri dan kepuasan perkawinan.
Teknik ANOVA yang mengukur konsep diri menunjukkan tidak ada
perbedaan skor yang signifikan antara konsep diri pada selebriti dengan
pasangan dari selebriti, kemudian ada perbedaan skor yang signifikan antara
konsep diri pada selebriti dengan orang awam, serta ada perbedaan skor yang
signifikan antara konsep diri pada pasangan dari selebriti dengan orang awam.
Untuk mengukur kepuasan perkawinan juga digunakan teknik ANOVA
yang menunjukkan hasil bahwa tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara
kepuasan perkawinan pada selebriti dengan pasangan dari selebriti, lalu tidak
ada perbedaan skor yang signifikan antara kepuasan perkawinan pada selebriti
dengan orang awam, serta tidak ada perbedaan skor yang signifikan antara
kepuasan perkawinan pada pasangan dari selebriti dengan orang awam.
Hasil perhitungan tambahan menunjukkan bahwa dimensi intemal dari
konsep diri yang paling berpengaruh terhadap kepuasan perkawinan adalah
dimensi intemal self satisfaction. Hal ini berlaku pada ketiga kelompok subyek.
Perbedaan pengaruh yang signifikan antar dimensi eksternal hanya tampak pada
subyek kelompok orang awam yang menunjukkan hasil dimensi eksternal fem/Vy
self adalah dimensi eksternal yang paling berpengaruh terhadap kepuasan
perkawinan.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa permasalahan yang terjadi pada
pasangan selebriti bukan disebabkan oleh status suami sebagai seorang
selebriti. Permasalahan pasangan selebriti ini adalah kurangnya waktu diantara
mereka, dimana masalah ini dapat dialami oleh pasangan lain yang bukan
merupakan pasangan selebriti.