ABSTRAKPenelitian ini bermaksud menguji model rating Loewenstein dan Prelec (LP) yang
menyatakan bahwa individu yang dihadapkan pada alternatif berbentuk sekuens akan
memiliki kecenderungan untuk memusatkan konsumsi konsekuensi positif di masa depan
(NTP) dan membagi konsumsi konsekuensi positif secara merata antar waktu (UUS).
Model rating LP ini direplikasi oleh Susianto dalam 2 penelitiannya (l996a dan 1996b).
Hasil penelitian 96a menyatakan kecenderungan PTP, yang artinya individu akan
cenderung memusatkan konsumsi konsekuensi positif di masa kini. Sedangkan hasil
penelitian 96b menyatakan kecenderungan NTP dan non UUS (konsumsi konsekuensi
positif tidak dibagi secara merata antar waktu). Dengan adanya hasil-hasil penelitian yang
kontradiktif penelitian ini berusaha mereplikasi model rating LP pada subjek ibu rumah
tangga di Jakarta, Indonesia. Penelitian ini menggunakan 3 tipe stimulus dalam
membentuk sekuens, yaitu monetari (uang), non monetari (pulsa telepon) dan puncak
tunggal (rambutan). Utilitas (nilai subjektif) dari setiap konsekuensi (sekuens) diestimasi
dengan menggunakan metode Magnitude Estimation (ME). Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa ibu rumah tangga di Jakarta menunjukkan kecenderungan NTP dan
non UUS.