Kreativitas merupakan hal penting bagi manusia dewasa ini mengingat berbagai macam aspek kehidupan memerlukan kreativitas sebagai wadah untuk peningkatan kesejahteraan individu dan pengembangan diri individu. Tidak hanya individu yang dituntut unluk kreatif tetapi juga perusahaan yang merupakan kumpulan individu yang punya sasaran tertentu untuk memperoleh profit, membutuhkan kreativitas untuk terus tumbuh, berkembang serta bertahan dalam dunia industri yang sangat kompetitif. Nigel (1995) berpendapat suatu orgnisasi untuk bertahan dan berkembang membutuhkan kreativitas dan inovasi dalam menciptakan produk dan jasa yang baru, sehingga ia dapat bersaing ketat dari perusahaan-perusahaan lain. Kreativitas dan inovasi itu setidaknya harus individu dalam organisasi tersebut sehingga perusahaan dapat berkembang ke arah yang lebih baik.
Individu dalam organisasi dapat lebih kreatif dan inovatif dengan dorongan yang kuat dari atasannya , dalam hal ini manajer. Manajer selaku pimpinan , bila tidak memiliki kreativitas, harusnya dapat menjadi fasilitator bagi bawahannya sehingga bawahannya dapat menampilkan unjuk kerja kreativitasnya.
Fokus penelitian diarahkan pada keempat kelompok bidang manajerial yaitu produksi, pemasaran, keuangan dan R &D, mengingat mereka menjadi kunci keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan produksi. Keempat kelompok manajer itu harusnya melakukan kerja sama yang baik guna keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan proit dalam organisasinya. Mereka diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi agar perusahaan dapar terus bertahan menghadapi persaingan yang sangat kompetitif ini.
Kreativitas hanya akan terbentuk bila individu memiliki sikap kreatif.i Sikap kreatif ini yang merangsang individu untuk bertindak kreatif. Penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana gambaran umum sikap kreatif manajer tingkat menengah di Jakarta, dalam hal ini sikap kreatif pada keempat kelompok manajer itu. Yang juga ingin dilihat apakah ada perbedaan sikap kreatif pada 4 kelompok bidang manajerial itu. Manajer R &D diasumsikan memiliki sikap kreatif yang lebih baik daripada manajer pemasaran, manajer produksi dan manajer keuangan, tugas utamanya untuk melakukan riset dan pengembangan terhadap produk atau jasa baru. Merekalah penentu keberhasilan inovasi organisasi melalui pemikiran dan hasil riset mereka. Taylor (dalam King, 1995) berpendapat bahwa ilmuwan R&D merupakan jenis khusus individu yang dinilai kreatif dilihat dari bidang aktivitas mereka, selain seniman, dan arsitek.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan secara nonprobabilita dengan teknik insidental sampling. Dengan demikian hasil penelitian hanya terbatas untuk sampel yang diteliti. Manajer yang dilibatkan adalah manajer tingkat menengah di beberapa perusahaan di Jakarta. Inventori yang digunakan sebagai alat ukur adalah sikap kreatif dari Eugene Raudsepp. Penelitian juga ingin melihat apakah usia, jenis kelamin, pendidikan formal, jenis perusahaan dan bidang disiplin ilmu (yang semuanya dikontrol dalam penelitian ini) berperan dalam sikap kreatif.
Hasil penelitian menunjukkan sikap kreatif manajer keempat kelompok berada pada kategori rata-rata. Ini berarti mereka cukup kreatif. Hasil juga menunjukkan tidak ada perbedaan sikap kreatif diantara keempat kelompok manajer. Hasil lain menunjukkan bahwa usia, pendidikan formal, jenis perusahaan dan bidang disiplin ilmu berperan dalam sikap kreatif manajer. Sedangkan jenis kelamin tidak berperan dalam sikap kreatif secara umum, tetapi dari segi problem solving terdapat perbedaan antara pria dan wanita.
Dalam sumbangan teoritisnya, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai sikap kreatif pada manajer pada bidang tertentu dalam organisasi. Selanjutnya manfaat praktisnya diharapkan dengan mengetahui kondisi sikap kreatif manajer yang ada saat ini, perusahaan bisa memberikan pelatihan-pelatihan yang tepat atau menyediakan kondisi atau iklim organisasi yang yang terbuka terhadap kreativitas individu dalam organisasi.
Saran yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian : pengambilan sampel secara random, penelitian kualitatif perlu dilakukan, menambah variabel lain seperti variabel berpikir kreatif dan produk kreatif untuk memperkaya hasil penelitian, dan mempertajam inventori.