ABSTRAKPada tahun 1970. Broveman dan rekan-rekan melakukan penelitian terhadap klinikus dan hasilnya menunjukkan bahwa klinikus memiliki standar ganda dalam kriteria kesehatan mental bagi pria dan wanita. Sejak itu di Amerika Serikat telah dilakukan berbagai penelitian terhadap klinikus dalam konteks kesehatan mental dan dalam setting klinis. Di Indonesia sendiri khususnya di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, penelitian yang dilakukan terhadap klinikus dalam konteks kesehatan mental maupun dalam setting klinis masih sangat langka. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan menambah pengetahuan tentang rnasalah jender dalam konteks kesehatan mental.
Penelitian ini berusaha untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kriteria pria. Wanita dan manusia sehat mental pada psikiater. Selain itu akan dilihat juga mengenai perbedaan antara psikiater pria dan wanita serta perbedaan antara psikiater yang menganut ideologi peran jenis kelamin tradisional dan modern. Subyek penelitian adalah psikiater yang masih aktif melalukan praktek dalam bidang klinis di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode kuesioner dan wawancara. Alat pengumpul data kuantitatif berberntuk kuesioner, yaitu Attitude Toward Women Scale (AWS) dan Bem Sex-Role Inventory (BSRI). Berdasarkan hasil pengolahan data, individu dapat dikelompokkan ke dalam kelompok penganut ideologi peran jenis kelamin tradisional dan modern. Kemudian, dilakukan wawancara terhadap beberapa subyek yang djanggap mewakili kelompok-kelompok yang ada. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa dari 60 karakteristik yang terdapat dalam ESRI, ditemukan perbedaan signifikan anlara kriteria pria, wanita dan manusia sehat mental pads 13 karakteristik. Pada 47 karakteristik lainnya tidak ditemukan perbedaan signifikan. Kemudian, perbedaan signifikan antara psikiater pria dan wanita ditemukan hanya pada 1 karakteristik saja untuk kriteria pria sehat mental. Pada karakieristik dan kriteria lainnya tidak ditemukan perbedaan signifikan. Terakhir, ditemukan perbedaan signifikan antara psikiater yang menganut ideologi peran jenis kelamin tradisional dan modern pada 4 karakteristik untuk kriteria wanita sehat mental, dan pada 1 karakteristik untuk masing-masing kriteria pria dan manusia sehat mental. Sementara hasil wawancara menunjukkan bahwa perbedaan pandangan tidak semata-mata disebabkan oleh perbedaan jenis kelamin dan perbedaan ideologi peran jenis kelamin saja.
Saran yang dapat diberikan demi perbaikan dan untuk penelitian lanjutan adalah menambah jumlah sampel menjadi lebih besar serta melakukan wawancara terhadap seluruh subyek dan menambah variasi kelompok.