UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Perbandingan profil kesejahteraan psikologis = psychological well-being Bintara Polisi Wanita dengan Guru Wanita Sekolah Dasar

Tining Amalia Suryani; Soetarlinah Soekadji, supervisor ([Publisher not identified] , 2000)

 Abstrak

ABSTRAK
Seiring dengan kemajuan wanita di berbagai sektor, pilihan bidang pekerjaan bagi kaum wanita semakin luas belakangan ini. Namun, tidak dapat dipungkiri kenyataan bahwa masih ada pemisahan bidang pekerjaan berdasarkan jenis kelamin, dimana pria dan wanita bekerja di bidang pekerjaan yang berbeda. Pemisahan bidang pekerjaan ini berasal dari sosialisasi streotipi peran jenis kelamin tradisional yang sudah diperkenalkan sejak masih kanak-kanak melalui keluarga, televisi, buku-buku dan sekolah. Stereotipi peran jenis kelamin adalah sekumpulan keyakinan masyarakat tentang karakteristik pribadi wanita dan pria. Sosialisasi stereotipi peran jenis kelamin ini kemudian mengarahkan wanita untuk memilih bidang pekerjaan yang dianggap sebagai bidang pekerjaan wanita, demikian pula sebaliknya bagi pria. Bidang pekerjaan tradisional wanita merupakan bidang pekerjaan yang dianggap sesuai dengan stereotipi peran jenis kelamin wanita sedangkan bidang pekerjaan non tradisional wanita adalah bidang pekerjaan yang dianggap tidak sesuai dengan Stereotipi peran jenis kelamin wanita (Unger dan Crawford, 1992).
Salah satu bidang pekerjaan non tradisional wanita adalah polisi (Unger dan Crawford, 1992). Pekerjaan sebagai polisi, menuntut wanita untuk memiliki kualitas pribadi yang sesuai dengan peran jenis kelamin pria seperti obyektif, memiliki kemampuan memimpin, tugas, rasional, fisiknya kuat, aktif, berorientasi pada tugas atau prestasi, ambisius, bersedia menerima resiko dan lain-lain. Tuntutan pekerjaan sebagai polisi yang tidak sesuai dengan stereotipi peran jenis kelamin wanita membutuhkan penyesuaian diri bagi individu yang menjalaninya. Jika para polisi wanita ini tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik maka hal ini akan mempengaruhi kesejahteraan psikologis (psychofogical well-being)nya. Menurut Ryff (1989), kesejahteraan psikologis (psychofogical well-being) merupakan keadaan yang menunjukkan kemampuan individu dalam menerima dirinya apa adanya, memiliki hubungan positif dengan orang lain, memiliki otonomi, menguasai Iingkungan memiliki tujuan hidup dan mengembangkan pribadinya secara berkesinambungan.
Pendapatan yang lebih besar dan status pekerjaan yang lebih tinggi merupakan keuntungan-keuntungan yang didapat para wanita yang bekerja di bidang pekeraan non tradisional bila dibandingkan dengan apa yang diperoleh wanita yang bekerja di bidang tradisional [Unger dan Crawford, 1992). Namun, mereka juga harus menghadapi tantangan yang lebih besar untuk membuktikan kemampuan mereka karena stereotipi peran jenis kelamin yang tidak mendukung mereka dalam bekerja di bidang pekerjaan non tradisional (Pertmutter dan Hall, 1992).
Penelitian ini berusaha mengungkap perbandingan kesejahteraan psikologis (psychological well-being) antara wanita yang bekerja di bidang pekerjaan non tradisional (polisi wanita) dengan wanita yang bekerja di bidang pekerjaan tradisional (guru Sekolah Dasar}.
Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta dan Tangerang terhadap 86 responden dengan pengambilan sampel menggunakan tehnik incidental sampling. Sampel penelitian ini adalah para bintara polisi wanita dan guru Sekolah Dasar, berusia antara 20-55 tahun dan berpendidikan minimal SMU dan yang sederajat. Alat pengumpul data yang digunakan adalah Skala Psychological Well-Being dari Ryff (1989, 1995) yang telah dimodifikasi menjadi skala lima titik dengan pernyataan sejumlah 60 item.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata Bintara Polisi Wanita dan Guru Wanita Sekolah Dasar memiliki kesejahteraan psikologis psychological well-being) yang memadai dan tidak ada perbedaan profil kesejahteraan psikologis (psychologiod well-being) wanita yang bekerja sebagai polisi (Bintara Polisi Wanita) dan Guru Sekolah Dasar di daerah sekitar DKI Jakarta dan Tangerang.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan pengelompokkan polisi wanita yang lebih rinci berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia dengan sampel yang lebih besar agar lebih terlihat perbedaan profil kesejahteraan psikologis (psychological well-being) antara satu kelompok polisi wanita dengan kelompok polisi wanita lainnya. Sebaiknya dilakukan penelitian kelompok-kelompok subyek penelitian yang memiliki jenis pekerjaan yang berbeda dengan pengontrolan terhadap tiga variabel lainnya yang dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yaitu usia, status sosial ekonomi dan budaya.

 File Digital: 1

Shelf
 S2973-Tining Amalia Suryani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S2973
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2000
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : viii, 55 pages : illustration ; 28 cm. + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S2973 14-19-485535078 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287124
Cover