ABSTRAKAda kecenderungan bagi orang untuk melakukan regresi ke arah mean dalam melakukan prediksi (Kahneman 8. Tversky, 1973). Tetapi kadang hal ini tidak terjadi. Dalam suatu situasi dimana ada informasi yang berurutan (series)kadang prediksi yang dilakukan regresif kadang anti-regresif. Andreassen (1987) menemukan bahwa dalam suatu series (urutan) perdagangan saham munculnya berita (news) akan menyebabkan orang mengatribusikan perubahan harga saham dengan berita tersebut. Akibatnya prediksi yang diiakukan menjadi anti- regresif.
Di Fonzo & Bordia (1997) menemukan jika berita itu diberi label rumor akan menghasilkan efek yang sama. Rumor menyebabkan prediksi yang anti regresif. Penelitian ini memodifikasi penelitian Di Fonzo & Bordia (1997) dan mencoba untuk mengetahui manakah bentuk informasi yang paling berpengaruh dalam penggunaan prediksi regresif. Diajukan pemikiran bahwa nomor akan memberikan pengaruh yang paling besar terhadap penggunaan prediksi regresif menjadi prediksi yang anti regresif.
Penelitian ini menggunakan meiode simulasi komputer, dimana satu orang partisipan menghadapi sebuah komputer. Yang akan dilihat adalah besarnya koefisien tracking (tc) yang dipergunakan sebagai acuan untuk mengukur besarnya prediksi regresif yang dilakukan. Hasil kemudian dianalisis menggunakan metode Anova kemudian dilakukan analisa Contrast.
Dari 4 hipotesa yang didirikan, 1 hipotesa diterima dan 3 hipotesa Iainnya ditolak. Penelitian ini menunjukkan bahwa informasi (baik dalam bentuk Berita, Rumor yang dipublikasikan serta Rumor) memberikan pengaruh terhadap penggunaan prediksi partisipan sehingga prediksi yang digunakan berubah dan regresif menjadi anti-regresif. Berita memberikan pengaruh yang paling kecil terhadap penggunaan prediksi regresif dibandingkan Rumor (baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan). memberi pengaruh yang terbesar terhadap perubahan penggunaan prediksi regresif menjadi anti-regresif.
Saran-saran yang diberikan mencakup saran-saran untuk penelitian selanjutnya, terutama dalam mengembangkan bidang psikologl ekonomi. Untuk pelaku pasar modal dapat diberikan masukan bahwa informasi apapun bentuknya sekalipun itu rumor tetap akan diproses dalam kognisi manusia. Sehingga informasi tersebut akan mempengaruhi keputusan seseorang dalam berinvestasi.