UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Proses berpikir laki-laki dan perempuan serta implikasinya pada pembuatan iklan

Najla; Harry Susianto, supervisor ([Publisher not identified] , 2001)

 Abstrak

ABSTRAK
Menurut Meyers-Levy (1998) pada dasarnya laki-laki dan perempuan tidak
dapat disamakan dalam hal memproses suatu informasi, karena mereka
menggunakan cara yang berbeda. Namun dalam pemasaran, kalangan pemasar
sering tidak memperhatikan hal tersebut dalam membuat iklan. Sehingga sering
pesan yang ingin disampaikan tidak sampai kepada pasar sasaran.
Dalam selectivity hypothesis yang dikemukan oleh Meyers-Levy dikatakan
bahwa laki-laki cenderung melakukan eliminasi terhadap informasi yang diterima
sedangkan peicuipuan cenderung menyatukan informasi-informasi tersebut. Bila
dibandingkan dengan laki-laki, perempuan relatif lebih sering menggunakan
elaborasi secara detil terhadap informasi yang disampaikan. Berdasarkan itu, dalam
membuat suatu penilaian perempuan terlihat lebih peka terhadap beberapa
informasi yang relevan (Meyers-Levy dan Sternthal 1991).
Beberapa hasil penelitian (Cupchik, 1974; Meyers-Levy, 1998)
memperlihatkan laki-laki cenderung untuk mengambil satu bagian informasi yang
paling menonjol dan relevan saja yang dianggap mudah dan cepat untuk diproses.
Sementara pada perempuan berusaha untuk mengolah seluruh informasi yang
tersedia. Penelitian ini mereplikasi penelitian dari Meyers-Levy & Maheswaran (1991)
tentang perbedaan laki-laki dan perempuan dalam memproses informasi yang
digunakan dalam iklan. .Subjek penelitian ini adalah 64 orang mahasiswa S-1 yang
dibagi menjadi 4 kelompok yang dibentuk berdasarkan jender dan level pesan.
Penempatan partisipan pada kelompok dilakukan dengan menggunakan random
assignment. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner yang dilakukan
dengan bantuan komputer.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh
Meyers-Levy & Maheswaran (1991). Dalam penelitian ini terlihat laki-laki
menggunakan cara yang sama dengan perempuan , yaitu detailed strategy, baik
dalam iklan yang berisi high incongruent messages maupun iklan berisi low
incongruent messages. Saran bagi penelitian yang akan datang adalah menguji
adanya perbedaan cara recognisi yang digunakan laki-laki dan perempuan dengan
menggunakan produk yang berbeda. Pemilihan produk dapat didasari lebih pada
fungsional dari suatu benda bukan pada merek produk tertentu

 File Digital: 1

Shelf
 S3015-Najla.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S3015
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2001
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xi, 84 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3015 14-19-581460766 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287166
Cover