Grief (respon emosional karena kehilangan seseorang yang dikasihi) merupakan salah satu pengalaman traumatis yang hampir dialami oleh seluruh manusia. Sebagai suatu pengalaman negatif, efek grief biasanya dianggap negatif pula. Namun dalam beberapa penelitian ada indikasi bahwa setelah melewati jangka waktu tertentu seseorang yang mengalami grief bisa, mengalami suatu efek positif atau pertumbuhan tertentu. Dalam penelitiannya mengenai janda. Schultz (Lemme, 1995) menyatakan bahwa ternyata para janda bisa mengalami suatu. Penelitian Scultz didukung oleh Atwater (1983). McMillen, et al.(1998) dan Greenblat (dalam Feldman, 1989). Tidak semua jenis pertumbuhan muncul karena grief Batasan pertumbuhan dalam penelitian ini adalah dalam hal personal growth. yaitu ; change or development in a desireable direction (Atwater, 1983:7).
Dalam tulisan ilmiah ini, dilakukan penelitian tentang pertumbuhan (personal growth) pada mahasiswa laki-laki yang mengalami grief karena ayahnya meninggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana pertumbuhan yang terjadi pada mahasiswa laki-laki yang mengalami grief karena ayahnya meninggal. Ada empat hal yang akan diteliti : (a) proses grief yang dialami; (b) proses pertumbuhan yang dialami; (c) faktor utama yang menyebabkan pertumbuhan; dan (d) jenis pertumbuhan yang dialami Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus kolektif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam (in-depth interview) dan menggunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan terhadap subyek penelitian serta significant other dari subyek tersebut.
Dari hasil analisa, seluruh subyek ternyata telah lama tidak tinggal bersama dengan ayah mereka karena berasal dari daerah. Kondisi ini berpengaruh terhadap beberapa hal. Dalam proses grief muncul reaksi kaget, diam, sedih (menangis), teringat pada ayah, serta munculnya 2 kali periode sedih. Proses grief yang mereka alami juga relatif singkat (2-4 minggu). Ada beberapa faktor yang tampaknya mempengaruhi pertumbuhan yang dialami seperti: urutan kelahiran, tipe kepribadian, kondisi keluarga (ibu) yang ditinggalkan serta kualitas hubungan subyek dengan ayahnya, faktor konteks sosial budaya, dukungan sosial serta jender.
Dari hasil ini peneliti menyimpulkan 4 hal. (a) proses grief yang dialami: reaksi seperti kaget, terdiam, sedih (menangis), teringat masa lalu, dua kali masa sedih, kemudian secara emosional dan frekuensi pemikiran mulai menurun dan akhirnya bisa menerima kenyataan yang ada serta hidup normal kembali, (b) proses pertumbuhan yang dialami: adanya penerimaan dan pengakuan bahwa ayah sudah meninggal (bisa disertai kondisi ibu yang sendirian), munculnya pola pikir baru yaitu bahwa hidup itu singkat dan berharga, muncul dampak (tindakan) nyata dari cara berpikir yang baru itu dalam kehidupan, setelah itu pertumbuhan mulai nampak (c) Faktor yang terutama mempengaruhi pertumbuhan karena grief adalah adanya dorongan yang kuat untuk memotivasi diri agar berhasil mencapai tujuan; (d) jenis pertumbuhan yang terjadi ada dua yaitu dalam hal pemikiran (hidup itu singkat dan berharga) serta munculnya empati dan perhatian yang lebih kepada orang lain. Muncul pula rasa tanggung jawab terhadap keluarga dan motivasi untuk berhasil dan sukses. Dari hasil penelitian ini, peneliti menganggap perlu untuk dilakukan penelitian lanjutan lagi tentang fenomena pertumbuhan karena grief agar diperoleh pemahaman yang lebih baik dan menyeluruh.