ABSTRAKUntuk dapat melepaskan ketergantungan seorang pengguna narkoba, keluarga harus mendukung. Dalam hal ini, keluarga tidak hanya terdiri dari ayah dan ibu tetapi juga terdapat sibling. Seorang pengguna narkoba dapat memperoleh dukungan dari sibling-nya, karena hubungan sibling merupakan hubungan yang berlangsung seumur hidup, dunia sibling dekat dengan dunia pengguna narkoba, memiliki tugas perkembangan yang berkaitan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dukungan yang diberikan sibling dan yang diharapkan oleh seorang pengguna narkoba pada masa penyembuhan. Teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori narkoba, dukungan sosial, dan sibling.
Data yang digunakan berupa hasil wawancara terhadap tiga pasang kakak-adik dan salah satunya merupakan pengguna narkoba yang diperoleh dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seorang pengguna narkoba membutuhkan dukungan sosial dari sibling-nya, baik dukungan emosi dan penghargaan. Meskipun umumnya sibling memberikan dukungan berupa dukungan emosi, instrumental dan informasi, namun dukungan tersebut tidak membantu proses penyembuhan. Hal ini dikarenakan oleh dua hal. Pertama, dukungan yang diberikan oleh sibling tidak sesuai dengan dukungan yang dibutuhkan oleh seorang pengguna narkoba. Kedua, seorang pengguna narkoba yang berada pada masa penyembuhan tidak melihat dukungan tersebut sebagai suatu hal yang suportif. Selain itu, sibling memiliki kesulitan untuk memdukung proses kesembuhan seorang pengguna narkoba karena adanya otoritas orangtua.
Oleh sebab itu, saran penelitian ini adalah menganjurkan orangtua untuk terbuka dan percaya terhadap sibling. Penelitian ini juga mengindikasikan bahwa perlu dibentuk program rehabilitasi yang melibatkan sibling sehingga ia dapat mengetahui seluk-beluk mengenai masalah narkoba ini.