ABSTRAKDalam sejarah kehidupan, manusia selalu mengejar prestasi. Dari banyak
penelitian yang telah dilakukan, tampak adanya hubungan yang signifikan antara
self efficacy dan prestasi. Seseorang dengan kemampuan rata-rata namun memiliki
self efficacy yang tinggi dapat mencapai prestasi yang baik. Selain self efficacy,
dukungan dari orang tua, guru dan kelompok teman sebaya juga dapat
mempengaruhi prestasi belajar karena mereka merupakan lingkungan sosial yang
dekat dengan kehidupan siswa. Dukungan juga dapat mempengaruhi prestasi
secara tidak langsung, yaitu melalui self efficacy, karena siswa masa remaja awal
masih mendengarkan pendapat orang-orang di sekitarnya, dan hal tersebut dapat
mempengaruhi cara siswa mempersepsikan kemampuannya. Hal tersebut dapat
mempengaruhi prestasi belajarnya. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat
hubungan dukungan sosial dan self efficacy dengan prestasi belajar pada siswa
SLTP, karena siswa SLTP berada pada masa perkembangan remaja awal.
Penelitian dilakukan pada 92 orang subyek yang terdiri dari 37 siswa lakilaki
dan 55 siswa perempuan, yang berusia sekitar 13-15 tahun. Pemilihan subyek
dilakukan dengan menggunakan teknik incidental sampling. Setiap subyek dalam
penelitian memperoleh kuesioner dukungan sosial dan skala self efficacy, dan
untuk mengetahui prestasi belajarnya digunakan nilai rapor catur wulan pertama.
Data dalam penelitian diolah dengan menggunakan teknik koefisen alpha dari Cronbach, korelasi Pearson Product Moment dan multiple regression yang ada
pada program SPSS for MS Windows Rclease 10.0.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial dengan prestasi belajar. Hal ini berarti semakin tinggi
dukungan sosial maka semakin tinggi pula prestasi belajar. Hubungan yang
signifikan juga ditemukan antara self efficacy dengan prestasi belajar.
Meningkatnya skor self efficacy akan diikuti dengan meningkatnya prestasi
belajar. Dukungan sosial dan self efficacy juga berhubungan secara signifikan.
Dan jika diteliti secara bersamaan, terlihat adanya hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial dan self efficacy dengan prestasi belajar. Tetapi hanya
10,7% varians dari prestasi belajar dapat dijelaskan oleh dukungan sosial dan self
efficacy.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk menggunakan jumlah
sampel yang lebih besar dan beragam agar hasil dapat digeneralisasikan. Selain
itu, perlu dilakukan validasi eksternal terhadap instrumen penelitian yang
digunakan. Kontrol juga perlu dilakukan untuk variabel-variabel lain yang turut
mempengaruhi prestasi belajar. Pada penelitian selanjutnya, nilai rapor juga dapat
digantikan dengan tes standar untuk melihat prestasi siswa seperti EBTANAS.