Makna hidup merupakan motivasi utama manusia dalam hidup. Kegagalan menemukan makna hidup mengarah pada tindakan merusak diri sendiri seperti mencandu narkoba. Karena itu, pemulihan diarahkan pada menemukan kembali makna dalam hidup pecandu. Sebagaimana yang dikatakan oleh Gorski (2001) bahwa keterampilan yang dibutuhkan untuk long-term sobriety diarahkan pada menemukan makna dan tujuan hidup.
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan wawancara sebagai teknik pengumpulan data utama. Sedangkan, observasi dilakukan untuk melengkapi data yang dikumpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan adanya komponen-komponen yang sangat berperan dalam pemulihan dan membantu responden menemukan makna hidup. Selain itu, pemulihan dan menemukan makna hidup melalui suatu proses yang umumnya sama untuk tiap responden meskipun urutannya berbeda.
Penelitian ini juga mengungkapkan ketidakbermaknaan yang dialami para responden ketika mencandu. Penelitian ini membenarkan adanya kaitan antara tingkat keparahan kecanduan dengan tingkat ketidakbermaknaan. Melalui penelitian ini juga diketahui sumber-sumber makna hidup responden yang pernah mencandu narkoba.
Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk melengkapi data yang dikumpulkan dengan hasil Purpose In Life Test untuk mengukur kehendak akan makna dan kehampaan eksistensial atau Meaning In Suffering Test untuk memastikan apakah seseorang telah menemukan makna dalam penderitaannya. Selain itu, sebaiknya juga menggunakan responden yang belum berhasil menemukan makna hidup untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat penemuan makna hidup.