ABSTRAKPengalaman pertama menjadi ibu merupakan suatu tahapan yang penting
dalam kehidupan seorang wanita. Kehadiran seorang anak membuat ibu harus
melakukan beberapa tugas dan penyesuaian diri terhadap hadirnya dalam
perkawinannya. Situasi ini dapat menimbulkan beberapa masalah dan mungkin
juga stres pada ibu (Duvall & Miller 1985; Sarafino, 1994).
Stres membuat individu melakukan coping terhadap stres tersebut untuk
mengatasi masalahnya. Terdapat berbagai strategi coping yaitu problem focused
coping (terdiri dari tiga macam strategi), dan emotional focused coping (terdiri
dari sembilan macam strategi)
Penelitian ini mencoba menggali pengalaman pertama menjadi seorang
ibu, masalah serta kemungkinan stres yang dialami serta strategi coping untuk
mengatasi masalah dan stres. Pada penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan teknik wawancara terbuka dengan pedoman umum untuk
pengumpulan data. Partisipan dalam penelitian ini adalah tiga ibu rumah tangga
yang berusia 25-33 tahun yang berasal dari tingkat sosial ekonomi menengah ke
bawah.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa pengalaman pertama
menjadi ibu memang menimbulkan beberapa masalah. Namun partisipan
tampaknya mampu menjalankan tugasnya sebagai ibu dan mengatasi masalalmya.
Adapun hal-hal yang dirasakan menimbulkan stres tampaknya tidak sampai
mengganggu fungsinya sebagai ibu dan kesehatan fisik dan mental mereka. Hal
ini antara lain disebabkan karena mereka menyadari adanya sumber-sumber
coping baik yang bersifat internal maupun eksternal. Strategi coping yang
digunakan oleh ibu tersebut adalah tindakan langsung, mencari informasi, mencari
dukungan sosial (suami, kerabat), kontrol diri, emotional discharge (menangis)
dan resigned acceptancfsikap pasrah menerima konsekuensi dari lahirnya anak)
Untuk mengetahui kemungkinan stres yang berat disarankan untuk
meneliti ibu yang mempunyai anak berkelainan, berada dalam situasi perkawinan
yang tidak harmonis, kehamilan di luar nikah, usia ibu ketika mempunyai anak,
pertama, serta ibu dengan berbagai tingkat sosial ekonomi,pendidikan, budaya dan
tingkat religiusitas yang berbeda.