ABSTRAKPenugasan di daerah konflik mempunyai banyak konsekuensi yang
harus dihadapi oleh anggota Brimob yang sedang mendapat tugas.
Konsekuensi negatif yang dihadapi berpotensi menimbulkan stres pada
anggota Brimob tersebut. Agar mereka bisa tetap survive selama bertugas
maka mereka harus mengembangkan strategi coping untuk mengatasi stres
yang dihadapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber stres anggota
Brimob selama bertugas di konflik Aceh dan strategi coping apa yang
paling banyak digunakan. Penelitian ini dilakukan di Mako Korps Brimob
Kelapa Dua dengan sampel anggota Brimob yang baru pulang dari
penugasan di Aceh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sumber stres anggota
Brimob selama bertugas di Aceh terdiri dari sumber stres fisiologis,
psikologis, dari dalam diri, dari keluarga dan dari lingkungan. Keluarga dan
lingkungan ternyata lebih potensial menjadi sumber stres. Diikuti kemudian
sumber stres fisiologis, psikologis, dan dari dalam diri. Dari penelitian ini
juga ditemukan bahwa sumber stres dari keluarga pada anggota Brimob
yang sudah menikah lebih besar dibandingkan yang belum menikah. Hal ini
disebabkan beban keluarga yang ditanggung oleh mereka yang sudah
menikah lebih besar.
Mengenai strategi coping, ternyata anggota Brimob menggunakan
ketiga strategi coping yang ada yaitu Problem-Focnsed Coping, Emotion-
Focused Coping, dan Maladaptive Coping. Namun demikian Problem-
Focnsed Coping lebih banyak digunakan oleh anggota Brimob selama
bertugas di Aceh, kemudian diikuti Emotion-Focused Coping dan
Maladaptive Coping. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anggota
Brimob yang berpangkat Perwira lebih banyak menggunakan Problem-
Focnsed Coping dibandingkan yang berpangkat Bintara maupun Tamtama.
Fenomena ini disebabkan karena fungsi, peran, dan tanggung jawab seorang
Perwira yang dituntut untuk menyelesaikan setiap masalah secara efektif.
Anggota Brimob yang pernah bertugas di daerah konflik juga lebih banyak
menggunakan Problem-Focnsed Coping karena mereka sudah terbiasa
dengan lingkungan penugasan.