Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika pembentukan identitas seksual pada lesbian dan faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan itu. Hal ini menarik untuk diteliti, karena pembentukan identitas seksual merupakan bagian yang sangat penting dalam pembentukan identitas individu secara keseluruhan. Selain itu sedikit sekali literatur yang berbicara tentang lesbian dan permasalahannya. Kebanyakan penelitian dilakukan pada kaum gay karena kaum gay sudah lebih terbuka dibandingkan kaum lesbian, padahal jumlah kaum lesbian pun tidak sedikit. Adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih memahami kaum lesbian, terutama mengenai perjuangannya untuk membentuk identitasnya.
Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif pada seorang lesbian yang berada pada usia dewasa muda. Penelitian ini bersifat eksploratif dan menggunakan teknik wawancara dengan bentuk pertanyaan open-ended question. Hasil penelitian dianalisis menggunakan teori-teori mengenai pembentukan identitas.
Ada enam tahap dalam pembentukan identitas seksual. Tahapan tersebut secara berurutan adalah: (1) identity confusion, (2) identity comparison, (3) identity tolerance, \4) ident'ty occrptunce, (5) idenlity pride, dan (6) uiantily synthesis. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subjek belum berhasil mencapai tahap akhir dari pembentukan identitas seksualnya. Saat ini subjek sedang berada pada tahap ketiga, yaitu identity tolerance. Status identitas subjek saat ini adalah identity moratorium karena subjek masih berada dalam krisis dan belum dapat membuat komitmen yang cukup kuat.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas subjek antara lain: (1) lingkungan keluarga, yang terdiri dari pola asuh orang tua, individuality dan connectedness, dan interaksi keluarga, (2) gender, (3) reaksi dari significant others, (4) self-acceptance subjek itu sendiri, dan (5) kurangnya informasi mengenai homoseksualitas.
Untuk dapat memperkaya penelitian selanjutnya, peneliti dapat mewawancarai lebih banyak subjek sehingga dapat dilakukan perbandingan dinamika antara satu subjek dengan yang lainnya. Peneliti juga dapat lebih memfokuskan kepada konflik yang terjadi dalam diri individu, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih mendalam mengenai permasalahan dalam pembentukan identitas lesbian.