UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Peran orangtua dari penyandang tuna grahita mampu didik dalam upaya pemberian pendidikan seks

Arbania Fitriani; Puji Lestari Prianto, supervisor ([Publisher not identified] , 2003)

 Abstrak

ABSTRAK
Penyandang Tunagrahita mampu didik, dalam pertumbuhannya
menuju kedewasaan juga mengalami perkembangan dalam aspek seksual
(www.Bandung Raya.com edisi 01 September 2001). Hal ini kemudian
melahirkan sebuah tuntutan akan informasi yang benar mengenai perubahan yang
akan teijadi. Pihak yang paling berperan dan bertanggung jawab dalam pemberian
pendidikan seks adalah orang tua. Informasi seks akan berpengaruh positif
khususnya jika diberikan oleh orang tua (Schneiders, dalam Aini, 2001).
Kebutuhan akan pemberian pendidikan seks kepada penyandang tunagrahita
mampu didik semakin diperkuat dengan adanya kenyataan akan hendaya yang
dimiliki anak dalam fungsi adaptifnya. Ditambah lagi bahwa menurut berbagai
hasil penelitian ditemukan bahwa penyandang tunagrahita memiliki kemungkinan
yang lebih besar dari orang normal untuk mengalami pelecehan seksual dan
resiko tertular penyakit menular seksual.
Dari fenomena tersebut di atas, akhirnya timbul permasalahan yang
kemudian menjadi tujuan diadakannya penelitian ini. Permasalahan yang akan
diteliti adalah bagaimana peran orang tua penyandang tunagrahita mampu didik
dalam upaya pemberian pendidikan seks. Selain itu peneliti juga ingin melihat
bagaimana perkembangan seksual dari penyandang tunagrahita mampu didik serta
permasalahan yang timbul sehubungan dengan aspek tersebut. Peneliti juga ingin
mengetahui bagaimana bentuk pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua kepada
penyandang tunagrahita mampu didik dan bentuk dukungan yang dibutuhkan oleh
mereka terhadap orang tuanya terutama dukungan dalam aspek seksual. Di sini
juga ingin dilihat siapa yang paling berperan dalam pemberian pendidikan seks
dan faktor apa yang membuat orang tua bersedia menerapkan pendidikan seks
tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif.
Teknik yang dipakai dalam mengumpulkan data adalah teknik wawancara dan
observasi. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara,
lembar observasi, dan tape recorder. Jumlah subyek sebanyak 4 orang yakni 3
dari subyek merupakan pihak ibu dan 1 merupakan pihak significant others. Penyandang tunagrahita yang diteliti dalam penelitian ini terdiri dari pria dan
wanita.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa semua subyek telah menerapkan
pendidikan seks dalam batasan American Associalion of Pediatrics tanpa mereka
sadari. Rata-rata subyek menerapkan pola asuh yang demokratis dan terkadang
bersikap over protected. Semua anak subyek mengalami perkembangan seksual
yang normal. Dalam aspek seksual, dukungan yang dibutuhkan pada anak yang
beijenis kelamin wanita lebih besar dibandingkan pria. Pihak yang paling
berperan dalam pemberian pendidikan seks adalah ibu. Faktor yang membuat
subyek bersedia menerapkan pendidikan seks adalah ketakutan jika anak
mengalami hal yang tidak menyenangkan dalam aspek seksualitasnya.

 File Digital: 1

Shelf
 S3292-Arbania Fitriani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S3292
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2003
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : x, 142 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S3292 14-19-472397498 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20287436
Cover