Penelitian ini berawal dari ketidaktertarikan siswa SMU terhadap pelajaran fisika. Ketidaktertarikan siswa SMU terhadap pelajaran fisika sebagai ujung tombak teknologi merupakan salah satu penyebab ketertinggalan bangsa Indonesia. Rendahnya mutu pendidikan nasional dan rendahnya daya saing dikarenakan tidak memadainya akan pengetahuan, keterampilan serta profesionalisme membuat bangsa Indonesia sulit untuk berkompetisi dan berdiri sejajar dengan negara-negara lain. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Riset yang berkedudukan di Singapura bahwa pendidikan nasional Indonesia menduduki urutan ke 16 di Asia Pasifik. Kurikulum berbasis kompetensi yang ditawarkan oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta ahli di bidangnya dengan menguasai Iptek (Ilmu Pengetahuan dan teknologi) khususnya fisika. Keberhasilan untuk dapat berdiri sejajar dengan negara-negara lain tidak terlepas dari proses belajar yang dilakukan siswa sehari-hari dikelas. Penggunaan strategi belajar yang terdapat pada self regulated learning diharapkan perlahan-lahan dapat mengubah cara belajar dari recalling danr recognition dan menggantikannya menjadi siswa belajar aktif.
Hasil penelitian dari Meichenbaum (1985) dan Zimmerman (1989) menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan serta mempraktekkan self reguleted learning dalam belajarnya akan memiliki prestasi yang tinggi. Hal ini didukung oleh Schunk & Zimmerman (1989) yang mengatakan bahwa self regulated learning sangat cocok dan banyak digunakan dalam konseling yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah belajar siswa dalam iklim situasi sosial, dalam hal ini di lingkungan sekolah. Berdasarkan pertimbangan diatas, penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara self regulated learning dengan prestasi belajar fisika pada siswa kelas 2 SMU.
Penelitian dilakukan pada 82 siswa kelas 2 SMU Negeri 5 Jakarta. Para siswa diberikan kuesioner self regulated learning dalam bentuk skala dan dilihat nilai ulangan harian fisika (formatif). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode nonprobability dan teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah accidental sampling. Data dalam penelitian ini dianalisa dengan memakai teknik bentuk Alpha Coeffisien Cronbach dan teknik korelasi Pearson Product Moment yang terdapat pada program SPSS versi 10.00.
Dari penelitian yang telah dilakukan, tampak bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara self regulated learning dengan prestasi belajar fisika. Dapat diambil kesimpulan bahwa individu yang memiliki self regulated tinggi akan memperoleh skor yang tinggi. Semakin sering siswa menggunakan strategi-strategi self regulated learning dalam belajar fisika maka prestasinya akan tinggi.
Saran untuk penelitian selanjutnya adalah karena belum banyak yang melakukan penelitian pada pelajaran fisika disarankan menggunakan sampel penelitian dari sekolah lain agar dapat dilihat perbedaan dalam menggunakan strategi-strategi self regulated learning.