ABSTRAKAkhir-akhir ini banyak ditemukan permasalahan yang berkaitan
dengan perilaku menyimpang di tempat keija. Hal ini ditandai dengan
semakin meningkatnya kasus-kasus korupsi, pencurian di tempat kerja,
penyalahgunaan fasilitas yang diberikan perusahaan, dsb. Untuk itu,
penelitian ini akan mengangkat masalah tentang tendensi (kecenderungan)
seseorang untuk berperilaku tidak etis di tempat keija. Perilaku tidak etis
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perilaku menyimpang yang
ditampilkan seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan
tempat mereka bekerja. Dari sekian banyak faktor pendorong perilaku tidak
etis, faktor kepribadian merupakan salah satunya (Sackett & De Vore,
dalam Anderson, 2001) penyebabnya. Menurut Tang (2002), kepuasan
terhadap gaji akan mendorong seseorang untuk berperilaku tidak etis.
Selain itu, Tang (2002) menyatakan bahwa berdasarkan teori discrepancy,
orang yang memiliki nilai matrialisme tinggi akan memiliki tingkat
kepuasan yang rendah terhadap gaji. Dengan tingkat kepuasan yang rendah
dan penempatan yang tinggi terhadap harta benda yang diperolehnya, maka
akan mendorong/ mengarahkan seorang materialist untuk berperilaku tidak
etis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dan
seberapa besar pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji terhadap
tendensi perilaku tidak etis pada karyawan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sampel
penelitian sebanyak 153 orang. Penelitian ini menggunakan alat ukur Money Ethics Scale (Tang, 2001), dan Possession Satisfaction Scale (Scott
& Lundstrom, 1990).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai materialisme dan kepuasan
gaji berpengaruh signifikan terhadap tendensi perilaku tidak etis. Namun
demikian, sumbangan pengaruh nilai materialisme dan kepuasan gaji
terhadap tendensi perilaku tidak etis, dapat dikatakan kecil. Oleh karena itu,
peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya dapat lebih memperluas
pemilihan variabel-variabel yang berpotensi dan lebih representatif dalam
mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk berperilaku tidak etis.