Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keintiman yang dimiliki oleh istri yang berperan penuh sebagai ibu rumah tangga, maupun sebagai ibu bekeija ,yang tetap bertanggung jawab pada urusan keluarga dan rumah tangga di samping urusan pekerjaan di luar rumah. Karena keintiman merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh dalam kelangsungan hidup berumah tangga. Batasan keintiman ( intimacy ) p»ada penelitian ini merupakan hubungan antara dua individu, dengan jalinan ikatan, di mana satu sama lain saling mempercayai, ada keinginan untuk selalu bersama , saling membutuhkan, dan ada kecocokan, agar hubungan dapat berlangsung lama, mengingat dua individu tersebut berbeda sifat dan latar belakang . Intimacy ini terdiri atas 9 jenis yang merupakan gabungan dari teori Charles Jung http://www.couDlescompanv.com ) dan Olson ( dalam Schaefer & Olson, 1983 ) yakni fisik, estetik, rekreasional, intelektual, spiritual, emosional, seksual, cinta tanpa pamrih, dan sosial. ( dalam Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner keintiman, dengan metode sampling incidental sampling. Dalam p>enelitian ini terdapat 100 partisipan, dengan usia antara 23-60 tahun ,tinggal di wilayah Jakarta dan sekitarnya, dan berpendidikan terakhir minimal SMU. Analisis data menggunakan frekuensi dan tabulasi silang yang menggunakan program komputer SPSS ( Statis t ical Packagefor Social Science ) versi 11.0 untuk melihat sejauh mana keintiman yang di miliki oleh ibu rumah tangga yang berperan penuh dan yang berperan ganda. Hasilnya adalah sebagian besar responden hanya memiliki jenis keintiman fisik, spiritual, dan sosial, dan asumsi penulis bahwa ibu rumah tangga memiliki jenis keintiman lebih besar daripada ibu bekerja tidak sepenuhnya benar. Banyak faktor pendukung yang memyebabkan ibu bekerja memiliki jenis keintiman tertentu dengan perolehan yang besar. Selain itu juga diperoleh data pada penelitian ini bahwa sebagian subyek yang dikategorikan memiliki jenis keintiman fisik, spiritual, sosial, berada pada usia masa dewasa muda, dengan rentang pernikahan 0-5 th. Namun penelitian ini tidak dapat digeneralisir untuk semua ibu rumah tangga, hingga disarankan untuk mengadakan penelitian serupa dengan sample yang lebih banyak, dengan asumsi akan lebih representatif, dan dilakukan di daerah lain, agar dapat melihat gambaran lebih tuas tentang keintiman dalam pernikahan, serta melengkapi penelitian dengan metode observasi dan wawancara agar dapat diperoleh data yang lebih maksimal untuk memberi gambaran psikologis.