ABSTRAKPrasangka gender terhadap wanita dapat mengarah pada kecenderungan sikap
yang negatif terahdap obyek sikap yang lebih khusus. Dalam bidang pekerjaan,
prasangka gender yang dimiliki oleh pegawai pria dan wanita dapat berdampak
pada sikap mereka terhadap manajer wanitanya. Fokus penelitian ini adalah
meneliti seberapa besar sumbangan prasangka gender kepada sikap bawahan
terhadap manajer wanita. Prasangka gender adalah suatu sikap negatif terhadap seseorang berdasarkan
gender (Nelson, 2002). Sedangkan sikap adalah suatu kecenderungan
bertingkah laku yang mencerminkan derajat perasaan suka atau tidak suka
(Oppenheim, 1973; Deaux, Dane dan Wrightsman, 1988; Thurstone dan Osgood,
1988). Sikap dapat timbul dari judgement yang salah dan tidak fleksibel yaitu
prasangka (www.knox.army.mil). Penelitian ini menggunakan desai penelitian kuantitatif dengan metode regresi
linier. Subyek penelitian ini diambil pada satu perusahaan, sebanyak 168 orang,
113 wanita dan 55 orang pria Hasil penelitian menunjukkan bahwa prasangka gender terhadap wanita
memberi sumbangan yang signifikan kepada sikap bawahan terhadap manajer
wanita. Walaupun sumbangan tersebut tidak besar (8,2%) namun tetap dapat
dikatakan memberi sumbangan berarti dalam memprediksi sikap bawahan
terhadap manajer wanita. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah semakin tinggi derajat
prasangka gender individu terhadap wanita akan semakin negatif sikapnya
terhadap manajer wanitanya. Maka individu, khususnya pegawai yang memiliki
manajer wanita hendaknya mengembangkan cara pikir yang terbuka (open
minded) sehingga dapat menghargai dan mengakui potensi dan kelebihan dari
wanita, baik secara umum maupun saat wanita berada di posisi pemimpin.