ABSTRAKPada setiap tapan perkembangan selalu ada tugas-tugas atau sejumlah
perilaku yang harus dipenuhi, yang merupakan harapan atau tuntutan dari
masyarakat. Salah satu tugas perkembangan remaja adalah adanya
perubahan dari homosocial interest menjadi heterosocial concern, dimana
remaja mulai tertarik dan menaruh perhatian pada lawan jenis (Rice,1990).
Pada masa remaja akhir menjelang dewasa, umumnya remaja telah memiliki
pacar. Bila keadaan dirinya tidak sesuai dengan peran untuk usianya maka
hal ini diartikan sebagai suatu kegagalan baginya yang akhirnyaberpengaruh
terhadap pandangan orang tersebut mengenai dirinya.
Penelitian ini ingin menguji apakah benar bahwa ada perbedaan yang
bermakna pada konsep diri remaja yang sudah berpacaran dengan yang
belum berpacaran.
Subyek penelitian ini adalah remaja akhir usia 18-22 tahun baik yang sudah
berpacaran ataupun belum berpacaran. Subyek dipilih pada usia 18-22 tahun
karena pada umumnya remaja dengan usia tersebut sudah pernah
berpacaran.
Penilaian konsep diri ini diukur dengan menggunakan Tennessee Self-
Concept Scale (TSCS) yang terdiri atas tiga dimensi eksternal yaitu dimensi
diri identitas, kepuasan diri, dan diri tingkah laku serta lima dimensi internal
yaitu, dimensi diri fisik, diri moral-etik, diri personal, diri keluarga dan diri
sosial, penelitian ini dilakukan pada 66 remaja yang sudah berpacaran dan
65 remaja yang belum berpacaran. Setelah data terkumpul dan dilakukan analisa diperoleh hasil yang
menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara konsep diri remaja
yang sudah berpacaran dengan remaja yang belum berpacaran. Remaja
yang sudah berpacaran memiliki konsep diri yang lebih tinggi atau positif
dibandingkan remaja yang belum berpacaran.
Kami berharap penelitian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat
dan dapat memberi masukan bagi orang tua yang memiliki anak usia remaja,
sehingga mereka dapat lebih memahami tahap perkembangan remaja
beserta kebutuhan-kebutuhannya.