ABSTRAKAkhir tahun 1997 merupakan awal dari krisis ekonomi yang dipicu oleh krisis moneter di Indonesia. Akibat dari krisis ekonomi tersebut, konsumsi energi oleh masyarakat menurun, sehingga pemasok energi listrik, PT PLN (Persero), mengalami kelebihan daya (excess capacity). Sesuai dengan sifat alaminya, suplai yang berlehihan mengakibat terjadinya pemborosan, karena pola konsumsi dan pemakaian daya masyarakat tidak efisien. Berkaitan dengan kondisi tersebut, dalam periode 1997/1998 konsumsi energi listrik pada sistem distribusi PT PLN Distribusi Cabang Depok, menurun 1.36 %. Namun bebannya justru meningkat sebesnr 1.79 %. Faklor beban dengan sendirinya menurun sebesar 3.10 %. Sedangkan susut energi listrik meningkat secara dramatis. Susut energi pada jaringan meningkatan tinggi sekali hingga mencapai 48.26 %. Efisiensi sistem secara keseluruhan menurun 3.10 %. Akibat susut energi pada jaringan dalam periode tahun 1998, PT PLN Distribusi Cabang Depok, kehilangan peluang atau mengalami kerugaian senilai Rp. 5,487,197,858.372. Pola konsumsi energi dan pemakaian daya yang tak efisien memberikan dampak yang luas pada sistem, terutama menyebabkan terjadiya pemborosan dan kerugian yang besar.