Karyawan merupakan bagian penting dalam perusahaan sehingga komunikasi dengan mereka merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Komunikasi perlu dijalin dan dikelola dengan baik karena komunikasi dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan Dalam usaha meningkatkan gairah kerja tidak terlepas dari tanggung jawab perusahaan untuk me1aksanakan komunikasi yang diarahkan pada tujuan memotivasi karyawan. Berkomunikasi untuk memotivasi dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan employee relations. PT Yudhagama sebagai sebuah percetakan jasa adalah perusahaan yang tidak memiliki bagian hubungan masyarakat (human). Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan membina hubungan dengan karyawan (employee relations) ditangani oleh Seksi Personal ia. Kerangka pemikiran yang digunakan mencakup sejumlah teori mengenai public relations, employee relations, komunikasi internal dan motivasi. Penelitian ini adalah sebuah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode studi kasus. Pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam (in-depth interview) dimana pemilihan informan dilakukan dengan teknik snowballing. Hasil temuan penelitian ditujukan untuk menggambarkan kegiatan employee relations dalam upaya memotivasi karyawan di PT Yudhagama dan bagaimana motivasi karyawan tercipta melalui kegiatan employee relations. Penelitian ini juga banyak menyinggung mengenai komunikasi internal sebagai bagian dari employee relation. Penulisan hasil penelitian adalah dalam bentuk naratif life story. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kegiatan employee relations yang rutin diselenggarakan untuk memotivasi karyawan sangat minim. Tahap perencanaan kegiatan yang baik belum sepenuhnya dilakukan mengingat yang terlibat didalarnnya adalah karyawan yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenainya. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan employee relations dan komunikasi internal yang ada di PT Yudhagama sudah diarahkan pada tujuan memotivasi karyawan. Tetapi, kegiatan tersebut tidak akan berjalan dengan optimal tanpa ikut serta pimpinan dalam setiap perencanaannya. Keikutsertaan pimpinan adalah agar kegiatan-kegiatan tersebut dapat dimaksimalkan untuk memotivasi karyawan.