Bank Bukopin yang sejak mulai berdiri tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia (disingkat BUKOPIN), yang kemudian menegaskan keberadaannya sebagai bank umum dengan mengganti nama menjadi Bank Bukopin pada tahun 1989, sampai dengan sekarang memang belum memiliki divisi PR yang berdiri sendiri. Sejumlah fungsi kehumasan selama ini dijalankan oleh bagian Corporate Secretary dengan 3 orang karyawan yang bertindak sebagai PR perusahaan, disamping bagian-bagian lain yang juga berada di bawah koordinasinya. Salah satu kegiatan humas yang dilakukan adalah pembuatan atau penerbitan media internal perusahaan. Belum adanya format yang paten yang harus diterapkan pada majalah internal perusahaan, mengakibatkan format penerbitan sebuah majalah internal selalu bergantung pada kreativitas dari dewan redaksi yang bersangkutan. Media internal merupakan sarana komunikasi internal antara karyawan dengan pihak perusahaan, yang bertujuan untuk memelihara pemahaman bersama antara kedua belah pihak sehingga dapat terjadi dukungan antar keduanya. Majalah internal Bank Bukopin ini memiliki tujuan sebagai sarana informasi, edukasi, dan komunikasi perusahaan kepada khalayak internalnya, yaitu karyawan. Dalam penelitian ini penulis tertarik untuk menganalisis kecenderungan pemberitaan Majalah Internal "Berita Bukopin" periode Agustus-Desember 2004. Metode yang digunakan adalah metode analisis isi dengan pendekatan kuantitatif, untuk mengukur kecenderungan pemberitaan yang ada di majalah tersebut. Dari hasil pengamatan terhadap isi rubrikasi majalah internal "Berita Bukopin", penulis kemudian membuat kategorisasi berdasarkan tujuan penerbitan media internal itu yang mencakup informasi, edukasi, dan komunikasi. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa besar proporsi pemberitaan antara kategori informasi dan edukasi masih jauh berbeda jumlahnya, dengan perbandingan 80 % untuk kategori informasi dan 20 % edukasi. Dengan persentase terbesar untuk kategori informasi adalah tentang kegiatan internal yang dilakukan, baik yang berada di kantor pusat ataupun kantor cabang. Pada kategori edukasi, persentase terbesar adalah pemberitaan tentang strategi pengembangan produk. Kemudian untuk kategori arah komunikasi, bentuk penulisan lebih banyak berbentuk komunikasi horizontal sebesar 52% dengan tema pemberitaan terutama untuk memperoleh pemahaman bersama, yaitu pemberitaan tentang kegiatan internal yang dilakukan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah bahwa Majalah Internal "Berita Bukopin" masih bersifat informatif, hal ini terlihat dari kecenderungan pemberitaannya yang 80% berisi informasi. Sedang arah komunikasinya cenderung bersifat horizontal (52%), artinya informasi-informasi yang ada lebih bersifat menginformasikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan karyawan. Saran yang dapat diajukan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah bahwa sebagai sebuah media internal tidak cukup hanya memasukkan ketiga unsur informasi, edukasi, dan komunikasi saja, namun perlu juga dimasukkan tulisan-tulisan yang bersifat rekreatif seperti anekdot, tulisan kesehatan ataupun keagamaan, human interest, puisi ataupun cerpen. Hal ini dimaksudkan agar lebih dapat memberi warna tulisan dan juga diharapkan mampu membangkitkan motivasi karyawan untuk membaca.