Penelitian menggunakan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 untuk mengetahui hubungan karakteristik individu, lingkungan fisik dan perilaku pencegahan dengan kejadian malaria di daerah endemis malaria di wilayah Indonesia Bagian Timur. Desain penelitian ini adalah potong lintang, dengan besar sampel sebanyak 23.451 orang..Hubungan ditentukan dengan analisis multiple logistic regression.
Hasil penelitian menunjukan bahwa proporsi kejadian malaria sebesar 11,7% (95% CI: 10,6-12,8), masyarakat di Papua berisiko mengalami kejadian malaria 4,21 kali (OR=4,21; 95%CI=3,47 ? 5,11), responden yang bertempat tinggal dekat peternakan hewan besar mempunyai risiko 1,87 kali lebih tinggi (OR=1,87; 95% CI=1,46 ? 2,40), laki-laki berisiko 1,22 kali (OR=1,22; 95%CI=1,10-1,36) dan tidur tidak menggunakan kelambu berisiko lebih kecil terhadap kejadian malaria ((OR = 0,71; 95%CI=0,60 ? 0,85). Perlu dilakukan pengendalian lingkungan.
A further analysis of Primary Health Research 2010. The objective was to know the correlation between malaria with Characteristics, Environment and Behaviour in Malaria-Endemic Areas in Eastern Indonesia Region. This study was a crosssectional study with 23, 451 responden as sample. Correlation was determined using multiple logistic regression.The result of this study showed the proportion of malaria was 11.7% (95% CI: 10.6 - 12.8), variables was significantly associated with malaria were people who lived in Papua [OR = 4, 21; 95% CI= 3.48 - 5.11], close to large animal farms [OR = 1.87; 95% CI= 1.46 -2.40], male [OR = 1.22 ; 95% CI 1.10 - 1.36] and sleep without mosquito nets [OR = 0.71; 95% CI =0.60 -0,85]. Necessary to control the environment.