Halte merupakan salah satu elemen penting dalam sistem transportasi perkotaan. Di Jakarta, banyak halte yang tidak terpakai, baik karena kondisi dan peletakannya yang dirasa kurang tepat, maupun karena kebiasaan penumpang dan penyedia angkutan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Kondisi tersebut memicu munculnya halte bayangan, yaitu area yang dijadikan tempat menunggu kendaraan umum, meskipun area tersebut tidak diperuntukan sebagai halte. Selain dikarenakan posisinya yang potensial, pembentukan halte bayangan juga diyakini disebabkan oleh faktor fisik lingkungan halte bayangan. Keberadaan affordance, yaitu potensi yang dapat dimanfaatkan dari suatu objek, juga ikut andil dalam proses pembentukan dan keberadaan halte bayangan.
Bus stop is one of important element in urban transportation systems. In Jakarta, a large number of bus stops are unused, either because of its condition and location, or the habit of transport suppliers and passengers to stop the vehicles at any places. These conditions lead to the appearance of unofficial bus stops, an area used as a place to wait for public transportation, although the area is not allocated as a bus stop. In addition to its potential position, the unofficial bus stops also possibly caused by physical factors around the environment. The presence of affordance, which is the potency of an object that can be used, is also contribute in the process of establishment and existence of the unofficial bus stops.