Alasan terbanyak ibu berhenti menyusui secara eksklusif adalah ketidakcukupan ASI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian kuantitatif adalah cross-sectional terhadap 60 ibu dengan bayi umur 0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Kota Depok tahun 2011.
Hasil penelitian menunjukkan 56,7% ibu memiliki persepsi ketidakcukupan ASI. Variabel yang terbukti berhubungan adalah umur ibu, paritas, dan pekerjaan. Sedangkan hasil wawancara mendalam menunjukkan hampir semua ibu merasa jumlah produksi ASI-nya tidak cukup karena bayinya masih menangis walaupun telah disusui. Setelah dicross-check dengan tanda yang dapat dipercaya, hanya ada sebagian kecil ibu yang berat badan bayinya tidak sesuai dengan rekomendasi Depkes.
Disarankan kepada petugas kesehatan untuk mengoptimalkan promosi ASI eksklusif. Kepada Dinas Kesehatan disarankan untuk memberikan pelatihan dan kegiatan yang dapat mendukung keberhasilan pemberian ASI.
The reason that most mothers stopped breastfeeding exclusively is insufficiency of breast milk. This is a quantitative and qualitative research. Quantitative research design is a cross-sectional of 60 mothers with babies aged 0-12 months in the work-area of Puskesmas Pancoran Mas Depok in 2011. The results showed 56.7% of mothers have the perception of insufficiency of breast milk. Variables that are proven to relate are mother's age, parity, and occupation. Whereas the results of the in-depth interviews shown almost all mothers feel the amount of their production of breast milk is not enough because the baby was crying despite having been breast fed. After cross-checking the believed sign, there is only a small part of the baby's mother experienced no baby weight accordance with the recommendation of Depkes. The health workers is recommended to optimize the promotion of breast-feeding exclusively. The health service is recommended to provide training and activities that can support the success of the granting of exclusive breast-feeding.