Tahun 2008 krisis ekonomi kembali terjadi dan dampaknya dapat dirasakan di seluruh belahan dunia yang kemudian dikenal dengan krisis global. Krisis tersebut bermula dari terjadinya krisis keuangan Amerika Serikat pada saat itu dan mulai merambah ke berbagai Negara, termasuk Indonesia. Dalam sejarah ekonomi, krisis sering terjadi melanda hampir semua Negara yang menerapkan sistem kapitalisme. Salah satu sistem perbankan yang teruji dapat bertahan pada saat terjadinya krisis adalah perbankan syariah.
Selama krisis ekonomi terjadi, perbankan syariah dapat menunjukkan dan memenuhi kinerja yang relatif lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari relatif rendahnya penyaluran pembiayaan yang bermasalah pada perbankan syariah dan tidak terjadi hambatan dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini dapat dipahami mengingat tingkat pengembalian pada bank syariah tidak tergantung pada tingkat suku bunga.
Walaupun secara keseluruhan perbankan syariah pada saat terjadi krisis global tersebut tidak terpengaruh dan masih menunjukkan kinerja yang baik, apakah memang benar perbankan syariah sama sekali tidak terkena dampak krisis global? Bagaimana dengan Unit Usaha Syariah yang notabene masih menginduk pada Bank konvensional yang masih menggunakan suku bunga?.
Hasil penelitian terhadap dua Unit Usaha Syariah yaitu UUS BTN dan UUS Permata masing-masing memiliki kesamaan dimana setelah terjadinya krisis global berdasarkan aspek likuiditas dan profitabilitas tidak menunjukkan perbaikan. Namun, beda halnya dengan aspek solvabilitas membuktikan bahwa setelah krisis global kinerja UUS BTN dan UUS Permata sama-sama menjadi lebih baik dan mengindikasikan kemampuan kedua UUS dalam mengatasi pembayaran utangnya yang lebih baik. Berdasarkan uji beda dengan independent sample t-test secara keseluruhan kinerja UUS BTN dan UUS Permata memiliki perbedaan yang signifikan.
Pada tahun 2006, UUS BTN mengalami keunggulan pada rasio CR, FDR, dan FAR jika dibandingkan dengan UUS Permata yang unggul pada rasio LTDTA, ROA, BOPO, dan NPM. Tahun 2007, UUS BTN mengalami keunggulan pada rasio CR, LTDTA, ROA, dan NPM jika dibandingkan dengan UUS Permata yang hanya unggul pada rasio FDR, FAR, dan BOPO. Tahun 2008, UUS Permata lebih unggul daripada UUS BTN yang hanya unggul pada rasio CR. Begitupula pada tahun 2009 dan 2010, UUS BTN hanya unggul pada dua rasio saja jika dibandingkan dengan UUS Permata, yaitu 2009 UUS BTN unggul pada rasio CR dan ROA, sedangkan 2010 UUS BTN unggul pada rasio CR dan LTDTA.
In 2008 economic crisis re-occurred and gave impact in all parts of the world that became known as the global crisis. The crisis, started as financial crisis in the United States at the time, began to spread to various countries, including Indonesia. In economic history, crisis often occurred engulfing almost in all countries that apply the capitalism system. One of the banking system that proven to survive in a crisis is Islamic Banking. During the crisis, Islamic banking can show relatively better performance. It can be seen from the relatively low distribution of non performing finance in Islamic banking and does not meet obstacles in its operations. This is understandable given the rate of return on Islamic banks that do not depend on interest rates. Although the overall Islamic banking in times of global crisis was not affected and still showed good performance, does it really not affected by the global crisis? How about the Sharia which its main office is still in a conventional bank that use interest rates?. The results of two Sharia is UUS BTN and UUS Permata each has something in common where the aftermath of the global crisis based on liquidity and profitability aspects showed no improvement. However, unlike the case with the solvency aspect, after the global crisis of performance UUS BTN and UUS Permata alike become better and indicates the ability of both UUS in overcoming debt payments even more. Based on test stats with independent sample t-test the overall performance of UUS BTN and UUS Permata have significant differences. In 2006, UUS BTN had an edge on CR ratio, LDR, and LAR when compared to the UUS Permata superior in LTDTA ratio, ROA, BOPO, and NPM. In 2007, UUS BTN has the advantage on the ratio of CR, LTDTA, ROA, and NPM compared to the UUS Permata that only superior to LDR, LAR, and BOPO. In 2008, UUS Permata was superior than UUS BTN who excels only on the ratio of CR. Likewise in 2009 and 2010, UUS BTN only superior to the two ratios are compared to the UUS Permata, 2009 UUS BTN is superior to the CR and ROA ratios, while the 2010 UUS BTN superior to the ratio of CR and LTDTA.