Skripsi ini membahas pandangan budaya orang Desa Baha tentang anjing dan melihat keterkaitan antara pandangan tersebut dengan program penanganan rabies yang dilakukan oleh pemerintah berupa eleminasi dan vaksinasi anjing. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada keterkaitan antara pandangan tentang anjing dengan program pemberantasan rabies. Anjing bagi Orang Baha memiliki banyak fungsi, bukan hanya hewan peliharaan biasa tetapi juga sebagai penjaga rumah, teman hidup, simbol perbuatan baik, dan sebagai banten upacara. Penanganan pemberantasan rabies menjadi terhambat bukan hanya karena faktor teknis saja tetapi juga faktor budaya masyarakatnya yang dalam kehidupan sehari-hari mereka tidak bisa terlepas dari anjing.
This undergraduate thesis discusses the cultural view of the Baha's people on dogs and relates the views rabies treatment program conducted by the government in the form of elimination and vaccination of dogs. This study uses descriptive qualitative research method. The results show that there is relationship between the view on dog and rabies eradication program. Acording to the Baha's people, dog is not only a pet but it is also considered a house guard, a life-long friend, a symbol of good deeds, and a part of ceremonial offerings. Attempts to eradicate canine rabies are still hampered not only by technical factors, but also by cultural factors in society since the people cannot be separated from dogs.