Skripsi ini meneliti bagaimana pengaruh kelompok sosial soushokukei danshi terhadap laju shoushika dalam masyarakat Jepang kontemporer. Landasan teori yang digunakan adalah konsep amae oleh Takeo Doi. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif-argumentatif dengan telaah pustaka. Hasil penelitian menyatakan bahwa keengganan soushokukei danshi untuk menjalin hubungan dengan wanita mengakibatkan mereka memiliki perubahan pandangan terhadap wanita, pola aktivitas seksual, dan pandangan terhadap pernikahan. Hal inilah yang mendorong mereka menunda pernikahan atau bahkan tidak menikah sama sekali sehingga akhirnya mempengaruhi laju shoushika.
The focus of this study is how the social group soushokukei danshi influences the growth of shoushika in contemporary Japanese society. The theory used is the amae concept by Takeo Doi. This study used descriptive-argumentative analysis method with bibliographical learning. This study proved that the disinterest of soushokukei danshi to be engaged in a relationship with women causes them to have a change of view on women, pattern of sexual activity, and view on marriage. This pushes them to postpone marriage or even not to marry at all which in the end influences the growth of shoushika.