Penelitian ini mengkaji deforestasi di Pulau Kalimantan tahun 2007 hingga tahun 2009 serta menganalisis faktor penyebabnya. Data deforestasi dihasilkan dari tumpang tindih antara peta tutupan hutan tahun 2007 dan 2009 yang diolah dari data ALOS PALSAR MOSAIC dengan menggunakan metode object based classification. Analisis faktor digunakan untuk melihat keterkaitan antara variabel luas areal HPH dan HTI, areal tambang batubara, kepadatan penduduk, dan aksesibilitas kawasan hutan dalam mempengaruhi variabel deforestasi dengan menggunakan uji statistik korelasi linear dan regresi linear dengan unit analisis per kabupaten. Luas tutupan hutan Pulau Kalimantan hasil pengolahan citra ALOS PALSAR MOSAIC tahun 2007 adalah sebesar 43.471.654 ha dan tahun 2009 sebesar 41.443.581 ha, dengan akurasi model sebesar 84,54%. Sedangkan deforestasi di kawasan hutan Pulau Kalimantan tahun 2007 - 2009 adalah 1.722.264 ha. Deforestasi tertinggi terdapat di hutan produksi dan hutan produksi konversi. Sedangkan berdasarkan administrasi kabupaten, Kabupaten Kutai memiliki deforestasi tertinggi. Hasil analisis korelasi menyatakan bahwa variabel tingkat aksesibilitas kawasan hutan, luas areal HPH dan luas areal HTI, serta areal tambang batubara memiliki korelasi yang signifikan dalam mempengaruhi luas deforestasi di Pulau Kalimantan. Sedangkan untuk faktor kepadatan penduduk tidak mempengaruhi secara signifikan.
This study examines deforestation on Borneo island in 2007 until 2009 as well as analyzing the causes. Deforestation rate was resulted from overlaying between two object-based classified forest and non-forest covers in 2007 and 2009. Analysis Factor used to see the relationship between dependent variables (deforestasion) and independent varaiables (The right area of forestry (HPH), Industrial plantations forest (HTI), the area of mining coal, population density, and accessibility of forest area) by using statistical tests of linear correlation with a unit of analysis per district. Forest cover of Borneo image processing results from ALOS PALSAR MOSAIC in 2007 was 43,471,654 ha and in 2009 was 41,443,581 ha, with an accuracy model are 84%. Deforestation rate in Borneo during 2007 to 2009 was 1.645.126 ha with the highest rate occurred in production forests and conversion of production forest. While based on the administrative district, Kutai District has the highest deforestation. The results of correlation analysis states that the variable level of accessibility of forest areas, The right area of forestry (HPH), Industrial plantations forest (HTI), and the area of mining coal have significant correlation in the broad influence of deforestation on the island of Borneo. As for the factor of population density did not affect significantly.