Sebagian penduduk Jakarta menggunakan air bersih yang diolah o|eh PDAM pada instalasi Air Minum Pejompongan dari air baku yang diambil dari aliran Sungai Ciliwung, tarum Barat, dan Banjir Kanal. Terhadap air sungai-sungai itu dilakukan penelitian untuk 1 menentukan tingkat dan penyebab pencemaran; 2 untuk mengetahui sejauh mana air tersebut masih dapat digunakan sebagal air baku untuk air minum, serta 3 unruk menemukan cara pemanrtauan yang tepat terhadap air. Penelitian dilakukan terhadap sampel air dan sedimen yang diambil dari sepuluh titik pengambilan yang dipilih secara acak. Terhadap air dan sedimen itu dilakukan analisis kimiawi dan biologik. Dilakukan juga analisis terhadap air minum hasil pengolahan instalasi Pejompongan. Dari penelitian dapat ditarik kesimpulan, bahwa kualitas air Sungai Tarum Barat masih cukup baik, sedangkan kualitas air Sungai Ciliwung sudah sangat menurun. Beherapa parameter kuailtas air minum yang dihasilkan oleh instalasi Pejompongan tidak lagi memenuhi standar mutu menurut peraturan Mentri Kesehatan.

---

Same of Jakarta's clean (Quotable) water is derived from the city's flood canals and the Ciliwung and Tarum Barat Rivers which has been treated at the Pejompongan instalation of the PDAM (Drinking Water Works). Reseach was conducted on riverine water to determine. 1. the levels and sources of pollution; 2. the extent to which wafer Is suitable for consumption; 3. appropriate methods for monitoring water quality.

Samples of sediment and wafer were taken from ten location, chosen at random. Sampler were analyzed for their chemical and biological makeup. water produced at the Pejompongan instalation was also rested.

Research result that water quality of the Tarum Barat River is still goad, whereas that of the Ciliwung River has decreased dramatically. Using several criteria, the water produced of the Pejompongan installation was found not to meet the standards set by the Department of Health.