Bandar udara Internasional Soekarno-Hatta merupakan bandara tersibuk di Indonesia. Dengan reputasi tersebut, maka mengetahui dampak lingkungan yang terjadi akibat aktivitas pesawat di bandara tersebut adalah hal yang penting untuk dilakukan, termasuk dalam hal ini dampak kebisingan pesawat. Pemetaan kebisingan pesawat dengan software INM merupakan salah satu cara untuk mengetahui dampak kebisingan pesawat terhadap pemukiman di sekitar bandara. Hasil pemetaan kebisingan dengan INM menunjukkan bahwa terdapat sejumlah luasan pemukiman yang terkena dampak kebisingan pesawat dengan nilai luasan rata-rata sebesar 45019,2376 m2, luasan maksimum sebesar 49684,5863 m2, dan luasan minimum sebesar 42514,2861 m2. Untuk mengurangi dampak kebisingan pesawat bisa melakukan mitigasi kebisingan pesawat.
Soekarno-Hatta International Airport is the busiest airport in Indonesia. With that reputation, it is important to know the environmental impact as an effect of aircraft activity in the airport, including aircraft noise. Noise mapping with INM software is the one way to idenficate the impact of aircraft noise to the residence area in the vicinity of the airport. The INM results show the area of residence that affected by aircraft noise. The mean value of the residences are affected by aircraft noise is 45019,2376 m2, the maximum value is 49684,5863 m2, and the minimum value is 42514,2861 m2. Reducing the impact of aircraft noise can be achieved with aircraft noise mitigation.