Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan pada pengrajin Batik Tulis yang ada di Kampung Batik Jetis Sidoarjo untuk mengetahui tingkat risiko ergonomi serta gambaran keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada pengrajin. Desain penelitian ini merupakan desain penelitian Cross Sectional yang bersifat Deskriptif Analitik. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi dan memberikan kuesioner pada pengrajin. Hasilnya, pada proses pemberian obat pada kain Mori, Nyanting/Mbatik dan Nyolet memiliki tingkat risiko ergonomi tinggi (8-10) dan pada proses Pewarnaan, Ngelorod dan penjemuran memiliki tingkat risiko ergonomi menengah (4-7). Keluhan Musculoskeletal Disorders yang paling sering dikeluhkan oleh pengrajin adalah keluhan pada bagian bahu kanan sebanyak 78.23% dan pada bahu kiri sebanyak 73.91%.
This research is conducted on the Batik craftsman in Kampung Batik SidoarjoJetis. The purpose of this research is to determine the level of ergonomic risk and overview of complaints Musculoskeletal Disorders (MSDs) in the craftsman. The design of this study is a Cross Sectional Descriptive Analytical research design. The research was done by making observations and giving questionnaires to craftsman. The result shows that the process of drug Giving on fabric Mori, Nyanting/Mbatik and Nyolet has a high level of ergonomic risk (8-10) and the process of staining, Ngelorod, and drying has intermediate level of ergonomic risk (4-7). The most frequent Musculoskeletal Disorders complained by the craftsman on the right shoulder is about 78.23% and on the left shoulder is about 73.91%.