Tesis ini membahas perkembangan ilmu militer modern Cina sejak akhir masa pemerintahan Dinasti Qing ( 1895 ) hingga pendirian Akademi Militer Whampoa pada tahun 1924. Ketidakmampuan pemerintah Qing dalam menangani berbagai permasalahan yang berasal dari dalam maupun luar Cina menyebabkan pemerintah meminta bantuan kepada negara Barat untuk membentuk maupun melatih kesatuan militer modern; sekaligus mendirikan akademi militer modern. Dimulai sejak Pemberontakan Taiping ( 1850-1864 ) berlangsung, perkembangan ilmu militer modern Cina terus berkembang hingga pendirian Akademi Militer Whampoa pada tahun 1924 di Whampoa oleh Partai Nasionalis Cina beraliansi dengan Komintern-Partai Komunis Cina. Akademi Militer Whampoa adalah akademi militer modern pertama yang didirikan setelah Republik Cina berdiri pada tahun 1912. Perwira Whampoa kelak berperan baik dalam militer maupun pemerintahan Republik Cina ataupun Republik Rakyat Cina.
This thesis discusses the development of the science of modern China's military since the end of the reign of the Qing dynasty (1895) until the founding of the Whampoa Military Academy in 1924. Qing Government's incompetence in dealing with various problems that come from within and outside the Chinese caused the government requested the assistance of Western countries to establish and train a modern military force; at the same time established a modern military academy. Starting from the Taiping rebellion (1850-1864), the development of modern Chinese military science continued to develop until the founding of the Whampoa Military Academy in 1924 by the Chinese Nationalist Party alliance with the Comintern-the Communist Party of China. Whampoa Military Academy was the first modern military academy that was established after the Republic of China was founded in 1912. Whampoa officers would play a role in both the military and the government of the Republic of China or the People's Republic of China.