Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengungkapan risiko pada prospektus terhadap initial return pada Penawaran Umum Perdana. Pengungkapan risiko memiliki 13 proxy yang dibagi menjadi dua bagian. Kelompok proxy risiko yang bersifat kuantitatif; yaitu nilai saham yang ditawarkan, ukuran perusahaan, transaksi hubungan istimewa aset dan kewajiban, sales growth rate, liquidity, leverage, dan return on equity (ROE), dan kelompok proxy risiko yang bersifat kualitatif; yaitu umur perusahaan, jumlah pos penggunaan dana, jumlah faktor risiko naratif, reputasi auditor, dan reputasi underwriter. Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa semakin besar nilai saham yang ditawarkan maka semakin kecil nilai initial return. Ditemukan juga bahwa penggunaan jasa underwriter yang bereputasi tinggi dapat menurunkan nilai intitial return. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor/proxy risiko kuantitatif menjadi pertimbangan yang lebih utama bagi investor dalam menilai risiko perusahaan yang melakukan Penawaran Umum Perdana.
The purpose of this research is to analyze the effect risk disclosure at prospectus on initial return of initial public offering?s company. Risk disclosure has 13 proxy that divided into two groups. Group of quantitatif risks proxy; offer size amount, size, related party transaction assets and liabilities, sales growth rate, liquidity, leverage, and return on equity (ROE), and group of qualitiative risks proxy; age, number of uses of issue proceeds, number of narative risk factors, auditor reputation, and underwriter reputation. The result of this research prove that the higher offer size amount, the lower the initial return. The result also shows that quantitative risks proxy is investor main consideration in judging IPO company?s risk.